SuaraJogja.id - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta akan melakukan perubahan arus lalu lintas di Jalan Gambiran menjadi satu arah. Penindakan tegas akan dilakukan jika kemudian ada masyarakat yang nekat memanfaatkan tepi ruas jalan tersebut untuk parkir kendaraan.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Golkari Made Yulianto tak menutup kemungkinan parkir di tepi jalan akan selalu muncul di setiap ruas jalan. Tidak terkecuali di Jalan Gambiran yang akan dijadikan satu arah tersebut.
"Jadi kalau kita lihat kondisi Jalan Gambiran yang hanya 5 meter ini ya kemungkinan ada pelanggaran itu, setiap saat pasti ada. Tapi kalau itu dilakukan misalnya terjadi ada yang parkir di tepi jalan ya tentu itu akan mengganggu kelancaran lagi," kata Yulianto kepada awak media, Kamis (25/8/2022).
Guna mengantisipasi hal tersebut, kata Yulianto, pihaknya akan memasang rambu larangan parkir di tepi ruas jalan tersebut. Mengingat masih banyak masyarakat yang belum memahami aturan tidak boleh parkir di tepi jalan meski tidak ada rambu larangan.
Baca Juga: Cara Bayar Tilang Elektronik Lewat Bank dan Situs Kejaksaan
"Orang kadang-kadang nggak tahu, 'oh ini enggak ada larangan parkir, berarti boleh parkir'. Padahal, enggak ada larangan itu artinya tidak boleh parkir," ujarnya.
"Kecuali ketika ada rambu P warna biru baru dia boleh parkir di situ," imbuhnya.
Selain memasang rambu larangan parkir, Dishub Kota Yogyakarta nanti juga akan selalu memantau kondisi di Jalan Gambiran. Terkhusus ketika manajemen rekayasa lalu lintas satu arah itu sudah diterapkan.
Jika kemudian masih ditemukan ada yang melanggar dan nekat parkir di tepi jalan. Maka sanksi tilang dapat diberlakukan kepada yang bersangkutan.
"Sanksi tentu tilang artinya itu kan melanggar rambu. Jadi satu bulan setelah uji coba (jalan satu arah) atau setelah dari tanggal 30 Agustus 2022 maka polisi bisa melakukan penindakan penilangan ketika ada pelanggaran," tegasnya.
Baca Juga: 26 Anggota Polri Kena Tilang Dalam Razia Gabungan Polda Papua
Namun, ketika dimulai uji coba dan masyarakat ada masyarakat yang belum tahu hingga kemudian melanggar. Tidak serta merta kemudian akan dilakukan tindakan hukum.
Guna memastikan kelancaran perubahan arus itu, Dishub Kota Yogyakarta bakal melakukan penjagaan di ruas Jalan Gambiran selama 1-2 minggu pada masa uji coba. Sekaligus sebagai sosialisasi kepada masyarakat bahwa mulai tanggal 30 Agustus 2022 Jalan Gambiran menjadi jalan satu arah ke selatan.
"Pada jangka waktu satu bulan kita sudah koordinasi. Kita persuasif dulu. Tapi jangan diartikan selama 1 bulan boleh melanggar ya, kan tidak seperti itu," tandasnya.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Jogja, Windarto Koes menambahkan rambu lalu lintas yang terpasang baru mempunyai kekuatan hukum setelah satu bulan. Sehingga setalah itu jika ada pelanggaran pihak berwajib bisa melakukan penindakan hukum
"Pada dasarnya rambu itu mempunyai kekuatan hukum setelah 1 bulan, 30 hari. Jadi kalau sudah terpasang 30 hari, maka apabila ada pelanggaran polisi bisa melakukan pro justicia," kata Windarto.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Merek Jepang di Bawah Rp100 Juta: Mesin Prima, Nyaman buat Keluarga
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
Terkini
-
Rapat di Hotel Dibolehkan, PHRI DIY: Jangan Omon-Omon, Anggaran Mana?
-
Sinyal Hijau Mendagri: Pemda Boleh Gelar Acara di Hotel, Selamatkan Industri Pariwisata Sleman?
-
Jemaah Tak Dapat Tenda, Ketua PPIH Minta Maaf Ungkap Penyebab Calon Haji Terlantar di Arafah
-
Beda dari Tahun Lalu, Ini Alasan Grebeg Besar 2025 Yogyakarta Lebih Tertib dan Berkah
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara