SuaraJogja.id - Ketua Presidium Pinsar Petelur Nasional (PPN), Yudianto Yosgiarso menuturkan bahwa para peternak memiliki perhitungan tersendiri terkait harga telur. Perhitungan itu memperhatikan timbal balik yang akan didapatkan dari penjualan nantinya.
"Kami para peternak petelur mempunyai perhitungan tersendiri karena kami adalah industri di hilir," kata Yudi kepada awak media di Fakultas Peternakan UGM, Senin (5/9/2022).
Dijelaskan Yudi bahwa harga telur sendiri akan sangat dipengaruhi oleh adanya harga pakan, DOC (Day Old Chick), serta harga bahan baku yang lain. Sehingga ada perhitungan tersendiri yang mencakup semua itu.
"Kami punya perhitungan tersendiri yang selalu kami perjuangkan yaitu tiga setengah kali pakan. Artinya 1 kilogram telur itu dibuat oleh tiga setengah kali pakan. Nah ini yang selalu kami perjuangkan," ujarnya.
Baca Juga: Harga Telur Meroket, Peternak Telur Ayam di Purwakarta Keluhkan Soal Harga Pakan Masih Tinggi
Kendati demikian, kata Yudi, pemerintah lewat Badan Pangan Nasional (BPN) mencoba memberikan sebuah batasan baru melalui harga acuan telur. Pihaknya sendiri tak keberatan dengan kebijakan tersebut.
Namun ada beberapa parameter yang harus mendukung supaya tercapai harga acuan tersebut. Di antaranya terkait pakan bahwa harga jagung di tingkat petani maupun ke peternak, serta DOC sudah ditentukan.
"Tetapi pada kenyataannya ada dua parameter yaitu harga pakan dan DOC yang enggak bisa mengikuti penurunan harga telur kami ini. Nah ini menjadi sebuah keprihatinan," ungkapnya.
Para peternak meminta agar pemerintah selaku pelaksana dari regulasi untuk dapat memberikan solusi. Agar harga-harga untuk pakan khususnya bisa segera mengikuti sesuai arahan.
Ditambahkan Yudi, harga ideal dari perhitungan khusus tiga setengah kali harga pakan itu sekitar Rp24 ribu. Mengingat saat ini harga pakan berada di kisaran Rp7.200 dan untuk pakan awal kisaran Rp9.000.
Baca Juga: Ini Lho Alasan Pak Pitut, Peternak Telur Magetan Murka Terus Buang Telurnya
"Ini yang kami minta harapannya ini bisa segera ada koreksi. DOC juga harus ada koreksi, ini salah satu teman di lapangan bilang tetap harganya Rp17 ribu. Ini sangat menghambat untuk laju recovery," jelasnya.
Berita Terkait
-
Ambil Pisau 33 Cm di Warung Bakmi, Pemuda Asal Playen Bacok Pengendara Motor yang Melintas
-
Harga BBM Naik, Begini Dampak Perubahan Harga Telur Versi Pinsar Petelur
-
Harga BBM Naik Jadi Kabar Baik PO Bus di Jogja, Alyssa Daguise Curhat Diselingkuhi
-
Telur Dadar ala Padang: Nikmat, Lezat Bak Restoran
-
Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini, Senin 5 September 2022: Cerah Berawan
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Pabrik Garmen Belum Pulih Pascakebakaran, Pemkab Sleman Kejar Solusi Hindari PHK
-
Ijazah Hilang Saat Ditahan Perusahaan? Anda Berhak Tuntut Ganti Rugi! Simak Penjelasan Lengkapnya
-
BMW Maut Sleman: Terungkap Motif Licik Ganti Plat Nomor, Tersangka Segera Diumumkan
-
Tambang Nikel Raja Ampat jadi Sorotan: DPR Tegur Menteri, Ada Apa?
-
Pilihan Guest House Samarinda yang Cozy dan Terjangkau untuk Liburan Hemat