Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Minggu, 11 September 2022 | 14:25 WIB
Sejumlah peserta Duta Kesehatan sedang mengikuti tes di ruang Ballroom Hotel Alana, Jumat (9/9/2022). Tes dilakukan dengan mengerjakan soal yang disediakan dalam tautan laman, dan bisa dibuka lewat smartphone masing-masing peserta. - (Kontributor SuaraJogja.id/Uli Febriarni)

Apalagi, tugas menjadi Duta Kesehatan semakin berganti tahun, semakin berat. Mereka bukan hanya mempromosikan pencegahan penyakit menular, melainkan juga penyakit tidak menular.

Dengan demikian, selain beragam tes yang diberikan secara individu, peserta diuji pengetahuan dan keaktifan mereka dalam diskusi terpumpun di serangkaian workshop. Mereka akan dibagi dalam kelompok-kelompok, bahkan kelompok ini akan berbeda-beda anggotanya di tiap-tiap sesi. Dalam diskusi inilah mereka akan diketahui sejauh mana inisiatif, motivasi dan pengetahuan yang dimiliki peserta.

Narasumber dalam workshop, mulai dari para ahli, praktisi, akademisi dan influencer. Para pemateri memberikan asupan wawasan mengenai isu kesehatan dan peran generasi muda, citra personal dan media sosial, berkomunikasi publik dan praktiknya. Mereka juga mendapat workshop soal peran generasi muda dalam pengendalian konsumsi rokok.

"Yang terakhir itu, karena kami memang ingin pula menggeber ketugasan Duta Kesehatan dalam mempromosikan program Gerakan Keluarga Sehat Bebas Asap Rokok (Gas Bro). Apalagi determinan stunting salah satunya merokok. Dan Bupati Sleman saat ini sangat besar keikutsertaannya menyukseskan pengurangan angka stunting, Germas dan Gas Bro ini," tuturnya.

Baca Juga: Cari Konselor Sebaya Berdedikasi, Dinas Kesehatan Sleman Gelar Duta Kesehatan

Gasbro bertujuan untuk meningkatkan literasi sekaligus sosialisasi bahaya merokok bagi kesehatan. Pasalnya, kebiasaan merokok di tengah masyarakat Kabupaten Sleman sangat memprihatinkan, ungkapnya. Hasil survey yang dilakukan Dinas Kesehatan Sleman pada 2015-2021 mencatat, dari total 8.000 sampel anak usia 10-18 tahun di bumi sembada, ada 10,5% di antaranya sudah merokok.

"Perilaku merokok ini salah satu faktor risiko banyak penyakit tidak menular," terangnya.

Kebiasaan merokok harus segera dihentikan. Faktor pemicu remaja menjadi perokok, antara lain karena lingkungan dalam keluarga atau pergaulan mereka merupakan perokok dan paparan iklan rokok.

"Perilaku merokok sulit dihentikan, karena sasarannya remaja, kami aktifkan konselor sebaya, Duta Kesehatan ini salah satunya. Harapannya bisa jadi contoh," kata dia.

Pemakaian selempang bagi Duta Kesehatan 2022 saat Grand Final akan dilakukan langsung oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Minggu (11/9/2022).

Baca Juga: Dinkes Sleman Akui Belum Bisa Tuntaskan TBC, Angka Kebal Obat Meningkat

Kontributor : Uli Febriarni

Load More