Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Wahyu Turi Krisanti
Selasa, 13 September 2022 | 21:06 WIB
Panewu Pandak Nanang Dwi Atmoko usai rapat klarifikasi dugaan kampanye terselubung oleh calon lurah Gilangharjo nomor urut2, Selasa (13/9/2012) - (SuaraJogja.id/Wahyu Turi)

SuaraJogja.id - Dalam beberapa hari terakhir warga Kalurahan Gilangharjo digegerkan dengan dugaan kampanye terselubung dari tersebarnya undangan BLT BBM yang diselipi foto calon lurah Gilangharjo nomor urut 2 Mulyadi. Pembagian foto tersebut dilakukan oleh perempuan inisial ES setelah menyerahkan undangan BLT BBM pada warga.

Merespons kejadian tersebut, Panewu Pandak Nanang Dwi Atmoko memanggil seluruh pihak-pihak yang terlibat untuk melakukan rapat klarifikasi pada Selasa (13/9/2022) di Kapanewon Pandak. Berdasarkan hasil rapat klarifikasi dugaan tersebut tidak ditemukan bukti adanya kampanye terselubung.

“Tadi sudah di klarifikasi penyerahan foto itu setelah dia memberikan undangan, jadi tidak bersamaan,” kata Nanang, Selasa.

Nanang mengatakan bahwa ES merupakan simpatisan calon lurah Gilangharjo nomor urut 2 di mana motif pembagian foto tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan kepada Mulyadi.

Baca Juga: Perkuat Pengawasan, Bawaslu Bantul Segera Bentuk Panwaslu Kapanewon

“Kalau modusnya memang mendukung salah satu calon, tapi sudah diserahkan BLT-nya (undangan). Kebetulan aja sama (waktunya). Meskipun ia tidak menyerahkan undangan tetap saja ia menyerahkan fotonya,” tandasnya.

Pihaknya menambahkan berdasarkan klarifikasi dari yang bersangkutan saat penyerahan undangan BLT BBM untuk warga, ES memberikan undangan bantuan dari pemerintah dan tidak ada sangkut pautnya dengan pilihan lurah.

Sementara itu Mulyadi, calon lurah Gilangharjo nomor urut 2 mengaku bahwa ia memang telah membagikan foto dirinya pada kadernya karena telah mendapatkan izin.

“Sebetulnya memang sudah saya kasih foto karena memang diizinkan dari Gilangharjo. Memang kalau kader benar-benar kerja mesti cari pengaruh untuk cari suara sebanyak-banyaknya,” terangnya.

Atas kejadian ini pihaknya membantah tudingan bahwa ia telah memerintahkan kadernya untuk membagikan undangan BLT BBM yang ditumpangi fotonya. Sebab foto tersebut hanya sekedar pengenalan dan tidak terkait dengan undangan bantuan dari pemerintah.

Baca Juga: Menuju Pemilihan Lurah Serentak di Kabupaten Bantul, Bupati Halim Ingatkan Soal Berkompetisi Secara Elegan

“Sebenarnya saya paling dirugikan. Itu fitnah, istilahnya saya suruh orang kasih undangan BLT ditumpangi foto saya, itu merupakan suatu fitnah. Saya tahu juga waktu sudah viral,” tegasnya.

Load More