Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 18 Oktober 2022 | 17:38 WIB
Sosialisasi pengadaan tanah untuk pembangunan tol Jogja-Solo-Kulon Progo, Jumat (17/10/2022). [Suarajogja.id / Wahyu Turi Krisanti]

"Berkaitan dengan makam, akan kami cek sejauh mana. Apakah itu masuk cagar budaya atau tidak. Kalau masuk cagar budaya, kami akan bantu dokumen-dokumen penetapan cagar budaya," ungkapnya. 

Ditanya Soal Relokasi Warga Tergusur Tol, Krido: Itu Mekanisme Teknis

Krido menyebut, pada saat sosialisasi pembangunan tol, ia sempat mendengar sejumlah warga bertanya mengenai ada tidaknya kesamaan antara pembebasan lahan tol dengan pembebasan lahan di masa bandara YIA. Pertanyaan itu, menyangkut konteks akan adanya relokasi atau tidak. 

"Relokasi atau tidak, itu teknik. Mekanisme teknik [ganti kerugian]. Nanti mekanismenya kan bisa berwujud uang, dan kami mendorong ganti untung. Karena ini prosesnya bukan jual beli, tapi pengadaan, di sini ada PSN atau program strategis nasional," imbuh Krido. 

Baca Juga: Tol Jogja-Bawen Redesain, SMP N 2 Tempel Ikut Terdampak

Ia selanjutnya berharap masyarakat bisa mendukung tahapan sosialisasi dan konsultasi publik serta mendukung pembangunan jalan tol pula. Sehingga mempercepat proses penetapan izin penetapan lokasi (IPL). 

"Sehingga kami berharap akhir Desember IPL [tol Jogja-YIA] bisa berproses," sebutnya.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More