SuaraJogja.id - Pembebasan lahan di Kabupaten Sleman untuk kebutuhan pembangunan tol Jogja-Solo seksi II sudah berjalan. Tahapan saat ini yang sedang berlangsung adalah konsultasi publik.
Untuk diketahui, wilayah terdampak pembangunan di seksi II ini meliputi Kapanewon Depok dan Kapanewon Mlati.
Kepala Kanwil Badan Pertanahan Nasional/Kantor Pertanahan Daerah Istimewa Yogyakarta (BPN/Kantah DIY), Margaretha Elya Lim Putraningtyas mengungkapkan bahwa progres pembebasan lahan tol di seksi II, saat ini sedang berlangsung di Kapanewon Mlati. Tepatnya di Kalurahan Tirtoadi dan akan berlanjut ke Kalurahan Tlogoadi, berikutnya di Kalurahan Trihanggo.
"[Warga minta apa?] Yang hari ini uang, belum ada permintaan bentuk lain," ujarnya, Rabu (26/10/2022).
Elya menyebut, setelah dilakukan tahap musyawarah untuk menyepakati ganti rugi, tahapan berikutnya adalah validasi berkas. Apabila berkas dari masyarakat dianggap lengkap, kemudian dikirim ke Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan lahan tol.
"Dari PPK untuk diteruskan ke Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) untuk mendapatkan persetujuan LMAN. Jika persetujuan LMAN turun, baru uang ganti rugi akan kami bayarkan," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Kundha Niti Mandala sarta Tata Sasana DIY Krido Suprayitno memberikan keterangannya perihal progres jalan tol Jogja-Solo seksi III, yang akan melintas sampai Yogyakarta International Airport (YIA).
Krido mengatakan, rencana pengadaan lahan untuk proyek pembangunan jalan tol Jogja-Solo seksi III sudah diawali dengan pemerintah DIY menemui pemerintah kabupaten, pada pertengahan Oktober 2022.
Pembangunan jalan tol sepanjang 38,57 Kilometer itu juga akan segera disosialisasikan kepada calon warga terdampak, sekitar awal November 2022.
Di Kabupaten Sleman, jalan tol ini akan melintas di Kapanewon Mlati, Kapanewon Gamping, Kapanewon Godean dan Kapanewon Moyudan.
Baca Juga: Imbau Tak Hamburkan Uang Ganti Rugi Tol Jogja-Solo, Sultan Beri Saran Ini
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Penganiayaan Santri Putri: Pondok Klaim Sudah Tangani Sesuai Prosedur, Tapi Keluarga Korban Tak Terima
-
Santri Diduga Dianiaya di Ponpes Sleman, Orang Tua Kecewa dan Lapor Polisi Usai Dianggap Bertengkar
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok
-
Danais DIY Dipangkas Setengah Miliar! Sultan Tolak Lobi Prabowo