SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan Sleman beri penjelasan perihal adanya laporan dugaan intimidasi yang diterima oleh seorang wali siswa sebuah Sekolah Dasar di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman.
Sekretaris Disdik Sleman Sri Adi Marsanta mengatakan, pihaknya sudah mengundang pihak sekolah yang bersangkutan.
Selain itu, wali siswa yang mengaku mendapat dugaan intimidasi juga telah datang ke kantor Disdik. Kedua belah pihak menemui Kadisdik dalam waktu berbeda atau tidak bersamaan.
"Semua sudah diminta klarifikasi oleh kepala dinas. Besok juga akan kami klarifikasi dengan pihak komite," ujarnya, kala dihubungi, Senin (31/10/2022).
Baca Juga: Mulai 10 November 2022, Jaringan Pipa PDAM di Sleman yang Terdampak Tol Mati, Ini Alasannya
Berikutnya, pada Kamis (3/11/2022), sedianya ibu wali siswa, sekolah dan komite akan dipertemukan pula.
Disdik akan menjembatani pihak-pihak yang berselisih paham, agar siapapun yang salah dalam kasus ini perlu mengakui dan minta maaf.
"Dalam rangka biar tidak melebar, tidak meluas. Yang salah harus mengakui salah, yang benar dibenarkan," terangnya.
Menurut Adi, tidak semua hal harus dibawa ke jalur yang membuat persoalan ini melebar dan meluas.
"Kami juga bilang ke kepala sekolah, kalau memang salah dan benar terjadi itu, ya harus minta maaf. Klarifikasi," tegasnya.
Baca Juga: Perbaikan Selokan Mataram Diperkirakan sampai 2023, Pemkab Sleman Bakal Bangun Sumur Dangkal
Bermula dari Proposal Pembangunan Sekolah
Diberitakan sebelumnya, seorang wali murid berinisial DS di salah satu SD Negeri yang berada di Kapanewon Kalasan, mendatangi Kantor Ombudsman Republik Indonesia (ORI) DIY, Senin pagi.
Kedatangannya itu bermaksud untuk melaporkan dugaan intimidasi yang dilakukan pihak sekolah terhadapnya.
Relawan sekaligus tetangga yang mendampingi DS, Katarina Susi Indraswari menerangkan, peristiwa itu berawal dari munculnya pesan berantai terkait dengan proposal pembangunan sekolah senilai Rp300 juta. Pesan itu diterima oleh korban.
Pesan berantai yang tidak diketahui identitas pengirimnya itu lalu diterima DS. Sebenarnya, kata Susi, DS hanya ingin bertanya di sebuah grup yang berisi para wali murid di sekolah itu terkait kebenaran pesan tersebut pada 12 Oktober 2022.
Lalu pesan itu diteruskan ke dalam grup tersebut untuk meminta diselesaikan. Agar tidak berkembang lebih jauh, hingga mengganggu program belajar mengajar di sekolah.
Namun tiba-tiba, korban kemudian dipanggil kepala sekolah untuk bertemu. Korban mengira, pertemuan itu akan membahas tentang anaknya.
"Tapi ternyata dia di sana langsung dihadapkan oleh komite dan kepala sekolah. Lalu ditanyain tentang ini, macam-macam dicecar pertanyaan dan ancaman," tuturnya.
Pemanggilan pertama itu terjadi pada tanggal 22 Oktober 2022. Saat itu DS diminta untuk mengakui atau klarifikasi terkait dengan penyebaran pesan berantai itu.
"Nah sampai pada penugasan dia harus mencari ini orang siapa untuk membuktikan bahwa bukan dia yang menyebarkan," ucapnya.
Kemudian pada 27 Oktober 2022, DS kembali ke sekolah. Saat itu DS sudah ditemani oleh Susi sebagai pendampingnya.
Pihak sekolah disebut Susi juga melakukan ancaman kepada DS. Mereka mengancam akan melaporkan DS ke dinas terkait hingga polisi.
Akibat berbagai intimidasi serta ancaman itu, DS sempat mengalami tekanan mental. Hingga akhirnya memutuskan untuk melapor ke Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Dinilai Bukan Karyawan, Kasus Dugaan Intimidasi Hanni NewJeans Ditutup
-
Oral Seks Berujung Pasal Berlapis! Begini Nasib Pengendara Xpander yang Tabrak Lari Penyandang Disabilitas hingga Tewas
-
Gak Ada Otak! Nyetir Mobil sambil 'Anu' Dikemut Cewek, Mahasiswa di Sleman Tabrak Pria Difabel hingga Tewas
-
Profil Rolly Ade Charles: Diduga Terlibat Kasus Intimidasi sebagai Anak Buah lvan Sugianto
-
Tak Lagi Sangar, Begini Tampang Lesu Ivan Sugianto Saat Hendak Ditahan Kasus Paksa Siswa Sujud Menggonggong
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Lihat Jaksa di Sidang Tom Lembong Cengar-cengir, Publik Malah Kesal: Nasib Orang Dianggap Bercandaan!
-
GERKATIN: Ruang Berkarya bagi Teman Tuli
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
Terkini
-
Ibunda Mary Jane Sambut Hangat Kabar Anaknya Segera Pulang
-
Mahasiswa UNY Berhasil Sulap Limbah Sampah Jadi Suplemen Tanaman
-
DMFI Bareng Shaggydog Serukan Larangan Peredaran Daging Anjing, Pemda DIY Siapkan Perda
-
Minta ASN yang Selingkuh Tetap Diberhentikan, Bupati Sunaryanta: Saya Siap Tempuh PTUN Kalau Tak Ada Titik Temu
-
Bawaslu Sleman Temukan 23 TPS Rawan Bencana dan 37 TPS Bermasalah Internet