SuaraJogja.id - Pemerintah Kota Yogyakarta tengah menggodok aturan tentang pemilahan sampah di masyarakat. Hal ini untuk semakin membantu meringankan beban TPST Piyungan sebagai tujuan akhir pembuangan sampah DIY.
Terlebih setelah dibuka kembali saat ini, pengelola meminta sampah yang dikirim ke TPST Piyungan sendiri hanya yang berjenis organik saja. Mengingat ketersediaan lahan yang terus menipis.
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Ahmad Haryoko menuturkan saat ini pihaknya sedang dalam proses pembuatan peraturan wali kota atau surat edaran mengenai pemilahan sampah itu. Diharapkan aturan itu dapat selesai pada Desember tahun ini dan segera diberlakukan pada Januari mendatang.
"Ini sedang kita godog mudah-mudahan Desember selesai," ujar Ahmad saat dikonfirmasi awak media, Rabu (2/11/2022).
Ahmad menyebut saat ini DLH Kota Yogyakarta telah membuat sejumlah bank sampah yang tersebar di tiap wilayah. Tercatat hingga sekarang ada sebanyak 565 bank sampah yang dimanfaatkan masyarakat untuk memilah sampah.
Pihaknya terus mendorong masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam persoalan sampah ini. Terlebih dengan memilah sampah organik dan anorganik sebelum dibuang.
"Kita kejar dulu pertama nasabah bank sampah di seluruh Kota Yogyakarta, itu yang kita kejar utama. Kalau yang sudah jadi nasabah bank sampah sudah pasti yang melek sampah. Artinya sudah bisa memilah mana sampah bernilai ekonomi mana yang enggak," ungkapnya.
Aturan yang tengah diproses itu ditujukan untuk lebih meningkatkan perilaku memilah sampah di tengah masyarakat Kota Yogyakarta. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait juga akan terus dilakukan untuk itu.
"Di situ (aturan) ada proses pemilahan sampah di tingkat rumah tangga yang nantinya istilahnya kita percepat. Mungkin aturannya ada kita segera bergerak. Di samping itu juga ada di musrenbang kemarin tiap keluraham ada stimulan istilahnya untuk percepatan pengelolaan sampah," paparnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kuncoro Cahyo Aji mengakui saat ini beban TPST Piyungan untuk menampung sampah sudah sangat tinggi. Rata-rata sampah yang dikirim dari tiga kabupaten/kota mencapai 750 ton per hari.
"Volume sampah rata-rata tercatat 750 ton perhari, pada akhir pekan volume sampah lebih besar mencapai 900 ton lebih," kata Kuncoro.
Kuncoro menyebut diperlukan pengelolaan sampah dari hulu untuk memaksimalkan program atau cara cara Reduce, Reuse, Recycle (3R).
"Sebetulnya ini program besar dan komperhensif, masalah diselesaikan di tingkat hulu. Sudah mulai di Sleman, kami koordinasikan dari TPS 3R. 15 TPS 3R sudah merencanakan untuk menyelesaikan di 35 kelurahan. Ini untuk mengantisipasi persoalan sampah ke depan," ujarnya.
Saat ini diketahui, TPST Piyungan juga tengah memasuki masa pemeliharaan dan perbaikan. Pemeliharaan dilakukan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) untuk instalasi pengolahan limbah lindi. Direncanakan perbaikan dilakukan hingga enam bulan ke depan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Mengejutkan! Ternyata Baru 11 Persen Warga Sleman Pakai Layanan Online Disdukcapil, Apa Alasannya?
-
Padi Reborn Hidupkan Perayaan 10 Tahun DRW Skincare: Malam Glamor Bersama 2.500 Beauty Consultant
-
Terinspirasi Pendidikan Victoria, Sekolah di Kulon Progo Disambangi Gubernur Margaret Gardner
-
BRI Perkuat Diversifikasi Bisnis lewat Second Engines of Growth untuk Dorong Pertumbuhan
-
BJLB1 Jadi Tonggak Penting Pengembangan Investasi Syariah di Pasar Modal Nasional