SuaraJogja.id - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) membeberkan tantangan sekaligus peluang dalam dunia kerja di masa yang akan datang. Semua pihak perlu mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi itu semua.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah menuturkan bahwa Indonesia sebenarnya masuk dalam masa-masa emas dalam hal ketenagakerjaan. Mengingat adanya bonus demografi penduduk usia produktif yang akan mendominasi hingga 2030-2045 mendatang.
"Kita ini berada dalam masa-masa emas, karena mendapatkan bonus demografi. Kita diberikan jembatan emas untuk sampai 2045. Indonesia satu abad yang diprediksi jadi negara maju di dunia," kata Ida di Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (22/11/2022).
Jika melihat dari jumlah penduduk Indonesia yang masuk dalam kategori usia produktif dari tahun 2025-2030 sendiri mencapai 67 persen. Angka itu sudah separuh dari generasi milenial dan generasi Z yang ada.
"Jadi kalau dihitung itu separuhnya adalah generasi milenial dan generasi Z. Setiap tahunnya ada angkatan kerja baru yang masuk ke dunia kerja, 3-4 juta," ungkapnya.
Era teknologi dan digitalisasi yang semakin berkembang pesat, ditambahkan Ida, akan membuat ada banyak jenis pekerjaan baru yang muncul. Kondisi itu bisa dianggap sebagai sebuah peluang bagi generasi mendatang.
Namun di sisi lain ada tantangan yang harus dihadapi. Dalam hal ini adalah kesesuaian kompetensi dari masing-masing individu yang akan kemudian mencari pekerjaan itu.
"Tantangannya adalah apakah jenis pekerjaan baru itu sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Sehingga yang perlu disiapkan adalah menyiapkan mereka memiliki kompetensi tertentu sesuai dengan pasar kerja," ujarnya.
Ida mengatakan bahwa tumbuhnya jenis-jenis pekerjaan baru itu tentu membutuhkan adanya kompetensi baru yang harus dikuasi oleh tenaga kerja. Agar kemudian tidak tertinggal dalam persaingan global.
Baca Juga: Sebut Masih Banyak Sarjana dan Diploma yang Jadi Pengangguran, Menaker Upayakan Hal Ini
Tenaga kerja lantas dituntut untuk menguasai perkembangan teknologi. Namun tenaga kerja juga dituntut untuk tidak melupakan dan harus memiliki softskill yang memadai.
"Jadi kebutuhan jangan dikira kalau eranya sudah kemajuan teknologi, tidak membutuhkan, di era kemajuan teknologi itu softskill justru sangat dibutuhkkan karena hardskill bisa dipenuhi dengan teknologi, softskill tidak bisa, itu datang dari manusia itu sendiri," tuturnya.
Berita Terkait
-
Lulusan UGM Dapat Pesan Nich dari Menaker: Jangan Ikut Nyumbang Pengangguran
-
Sebut Masih Banyak Sarjana dan Diploma yang Jadi Pengangguran, Menaker Upayakan Hal Ini
-
Soal Upah Minimum 2023, Menaker Meminta Kepala Daerah Mengacu pada Permenaker No 18 Tahun 2022
-
PP 36 Tak Bisa Mengakomodasi Kondisi Sosial Ekonomi, Menaker Minta Tentukan UMP 2023 Pakai Permenaker 18 Tahun 2022
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Latih Ratusan KTB, Pemkot Yogyakarta Siap Perkuat Ketahanan Masyarakat Hadapi Bencana
-
DMFI Geram, Perdagangan Daging Anjing Kembali Marak di Yogyakarta, Perda Mandek?
-
Pasar Godean Modern Dibuka! Bupati Minta Pedagang Lakukan Ini Agar Tak Sepi Pengunjung
-
Anak Muda Ogah Politik? Ini Alasan Mengejutkan yang Diungkap Anggota DPR
-
Saemen Fest 2025 Hadir Lagi, Suguhkan Kolaborasi Epik Antara Musisi Legendaris dan Band Milenial