Kekhawatiran itu bukan tak beralasan, pasalnya setelah temuan dua sapi positif di Tridadi, Sleman, pihaknya juga menemukan dua sapi suspect LSD di wilayah Kapanewon Mlati.
Ia mengaku sudah datang langsung ke kandang ternak di Mlati. Kemudian memberikan pengobatan dengan menyuntikkan vitamin maupun obat luka.
"Yang suspect ini juga kami ambil darahnya. Ada dua ekor sapi yang kami ambil sampel darahnya dan akan diuji ke Bbvet. Kemudian, besok Bbvet juga akan tracing ke minimal 10 peternak," kata dia.
DP3 Sleman juga sudah memberikan informasi dan edukasi kepada para peternak di Sleman untuk mewaspadai LSD, kata Pram.
Baca Juga: Kuota Gas Melon Sleman Tambah 3 Persen untuk Kebutuhan Selama Nataru
Peternak juga diminta memisahkan atau isolasi bagi ternak yang bergejala. Meningkatkan biosecurity kandang, disinfeksi secara rutin sekaligus menjaga kebersihan kandang. Karena salah satu vektor penularan penyakit ini adalah lalat.
"Kandang sapi yang tidak bersih pasti lalatnya banyak. Ini bisa menjadi salah satu vektor yang membawa virus ke peternak lain. Kemarin, saat kami tes sapi [positif], kami juga ambil sampel lalatnya. Jika kandang bersih, maka serangan LSD ini relatif rendah," kata dia.
Sementara itu kepada masyarakat, ia mengimbau agar berhati-hati saat membeli ternak di pasar.
Memberikan keterangan secara terpisah, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meminta peternak di Sleman tidak panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaan.
Ia sudah mendapat laporan mengenai ditemukannya dua kasus penyakit LSD pada ternak.
Baca Juga: Andritany Ingin Laga Tunda Persija vs PSS Sleman Cepat Temui Titik Terang
Pemkab Sleman melalui DP3 telah melakukan berbagai langkah-langkah strategis sebagai upaya penanggulangan penyakit LSD ini, jelas Kustini.
Bahkan, telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY untuk meminta vaksin ke Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian.
"Kami sudah minta melalui pemerintah provinsi untuk meminta vaksin ke Kementerian. Nantinya vaksinasi akan segera dilakukan jika vaksin sudah kami terima," kata dia.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
PMK Mereda, Kini Muncul Penyakit Baru LSD Ancam Hewan Ternak di Jatim
-
Lampung Harus Waspada Penularan Penyakit LSD pada Hewan Ternak
-
Saat Peternak Resah karena LSD dan PMK, Di Mendos Viral Video Sapi Diangkut dengan Cara Sadis
-
Penyakit Mulut dan Kaki Belum Beres, Penyakit LSD Serang Hewan Ternak di Sumatera
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Sleman Banjir Wisatawan, Mei 2025 Catat Rekor Kunjungan, Ini 3 Destinasi Favoritnya
-
Geger! Penyadapan KPK Tanpa Izin Dewas? Ini Kata Ahli Hukum Pidana
-
UGM Temukan Cacing Hati di Hewan Kurban, Tapi Ada Penurunan Drastis, Apa Penyebabnya?
-
Relokasi Jukir dan Pedagang ke Menara Kopi Terancam Gagal: Izin Keraton Jogja Belum Turun
-
Pabrik Garmen Belum Pulih Pascakebakaran, Pemkab Sleman Kejar Solusi Hindari PHK