Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 26 Desember 2022 | 20:27 WIB
Ternak terkena LSD.(dok/ist DP3 Sleman)

Kekhawatiran itu bukan tak beralasan, pasalnya setelah temuan dua sapi positif di Tridadi, Sleman, pihaknya juga menemukan dua sapi suspect LSD di wilayah Kapanewon Mlati.

Ia mengaku sudah datang langsung ke kandang ternak di Mlati. Kemudian memberikan pengobatan dengan menyuntikkan vitamin maupun obat luka.

"Yang suspect ini juga kami ambil darahnya. Ada dua ekor sapi yang kami ambil sampel darahnya dan akan diuji ke Bbvet. Kemudian, besok Bbvet juga akan tracing ke minimal 10 peternak," kata dia.

DP3 Sleman juga sudah memberikan informasi dan edukasi kepada para peternak di Sleman untuk mewaspadai LSD, kata Pram.

Baca Juga: Kuota Gas Melon Sleman Tambah 3 Persen untuk Kebutuhan Selama Nataru

Peternak juga diminta memisahkan atau isolasi bagi ternak yang bergejala. Meningkatkan biosecurity kandang, disinfeksi secara rutin sekaligus menjaga kebersihan kandang. Karena salah satu vektor penularan penyakit ini adalah lalat.

"Kandang sapi yang tidak bersih pasti lalatnya banyak. Ini bisa menjadi salah satu vektor yang membawa virus ke peternak lain. Kemarin, saat kami tes sapi [positif], kami juga ambil sampel lalatnya. Jika kandang bersih, maka serangan LSD ini relatif rendah," kata dia. 

Sementara itu kepada masyarakat, ia mengimbau agar berhati-hati saat membeli ternak di pasar.

Memberikan keterangan secara terpisah, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meminta peternak di Sleman tidak panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaan.

Ia sudah mendapat laporan mengenai ditemukannya dua kasus penyakit LSD pada ternak.

Baca Juga: Andritany Ingin Laga Tunda Persija vs PSS Sleman Cepat Temui Titik Terang

Pemkab Sleman melalui DP3 telah melakukan berbagai langkah-langkah strategis sebagai upaya penanggulangan penyakit LSD ini, jelas Kustini.

Bahkan, telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY untuk meminta vaksin ke Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan,  Kementerian Pertanian. 

"Kami sudah minta melalui pemerintah provinsi untuk meminta vaksin ke Kementerian. Nantinya vaksinasi akan segera dilakukan jika vaksin sudah kami terima," kata dia. 

Kontributor : Uli Febriarni

Load More