SuaraJogja.id - Meski sudah dilaporkan ke Polda DIY, PT Digsi selaku Event Organizer (EO) pada Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XIII belum juga menampakkan hidungnya. Karenanya DPRD DIY bersama Pemda DIY dan Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) akan mencari keberadaan panitia ke kantornya di Jakarta.
Sebab hingga saat ini PT Digsi belum juga melunasi tagihan hotel-hotel yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Perhotelan atau PHRI DIY hingga mencapai Rp11 miliar. Selain itu tunggakan vendor-vendor yang juga belum dibayar hingga Rp2,8 Miliar.
"Syukur kami ke jakarta, tahu alamat kantor pt-nya bisa kami silaturahmi," ujar Ketua Komisi D DPRD DIY, Koeswanto usai menemui pengurus PHRI DIY di Yogyakarta, Rabu (18/1/2023).
Menurut Soekamto, banyak pihak yang diragukan PT Digsi karena keterlambatannya dalam membayar tagihan Pesparawi. Padahal Pemda DIY sudah membantu penyelenggaraan kegiatan pada 19-24 Juni 2022 lalu itu sebesar Rp 10 miliar. Sedangkan Kemenag menggulirkan anggaran sebesar Rp 20 miliar dari total kebutuhan sekitar Rp 40-50 miliar.
Karenanya diharapkan PT Digsi bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan membayar semua tagihan. Dengan demikian proses hukum tidak akan dilanjutkan kedepannya.
Hotel-hotel membutuhkan pembayaran untuk operasional mereka, termasuk karyawan. Begitu pula para vendor yang sudah bekerja keras ikut menyeleggarakan pesparawi.
"Kewajiban pemda sudah terpenuhi dengan anggaran Rp 10 miliar tadi, sudah dibayarkan. Dari lppd sudah diserahkan ke penyelenggara pt diksi. Berarti pt digsi yang mengingkari kesepakatan awal. Maka dari pihak phri atau perhotelan yang digunakan untuk menginap itu menuntut karena belum terbayar. Itu wajar menurut saya," tandasnya.
Sementara Wakil Ketua Bidang Litbang Data dan IT PHRI DIY, T Prasetya Hadi Atmoko mengungkapkan penyelenggaraan pesparawi sebenarnya berjalan lancar. Persoalan muncul saat PT Digsi belum bisa memenuhi dana tambahan dari pihak sponsor kepada 61 hotel yang digunakan menginap para peserta.
"Persoalan ini baru diketahui setelah beberapa manajemen hotel berkonsultasi ke pemda diy dan meminta sekda diy dapat melakukan mediasi antara pihak hotel dengan pt digsi untuk membayar sewa kamar dan makanan," paparnya.
Dalam mediasi pertama, PT Digsi sanggup membayar hutang mereka maksimal akhir Juli 2023. Namun hingga saat ini tagihan tersebut belum juga mereka bayarkan seluruhnya.
"Padahal pt digsi sudah sanggup membayar tagihan dengan cara mencicilnya sampai lunas," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
Terkini
-
4 Link DANA Kaget Aktif, Peluang Dapat Saldo Gratis Tanpa Ribet di Sini
-
Jangan Sampai Salah Arah! Ini Rute Baru Menuju Parkir Pasar Godean Setelah Relokasi
-
Rusunawa Gunungkidul Sepi Peminat? Ini Alasan Pemkab Tunda Pembangunan Baru
-
Kominfo Bantul Pasrah Tunggu Arahan Bupati: Efisiensi Anggaran 2026 Hantui Program Kerja?
-
Miris, Siswa SMP di Kulon Progo Kecanduan Judi Online, Sampai Nekat Pinjam NIK Bibi untuk Pinjol