SuaraJogja.id - Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani memastikan bahwa stok sejumlah bahan pokok di wilayahnya menjelang bulan ramadan tetap aman. Oleh sebab itu masyarakat diminta untuk tidak panic buying guna mencukupi kebutuhannya.
"Untuk stok mencukupi, sangat mencukupi," kata Vero ditemui awak media, Kamis (9/3/2023).
Salah satu komoditi yakni minyak goreng Minyakita, diungkapkan Vero juga masih tetap terjaga ketersediaannya. Terlebih dengan stok yang baru saja diberikan ke seluruh pasar yang ada di Kota Jogja.
"Kemarin kami juga sudah melakukan stok untuk MinyaKita di seluruh pasar sudah kami drop dan ketersediaannya sangat melimpah, harganya MinyaKita sudah sesuai HET untuk di pasar-pasar di Kota Jogja," tegasnya.
Ia menuturkan selain minyak goreng, ada pula beras yang masih mencukupi kebutuhannya. Bahkan beras cadangan Bulog sendiri bisa mencapai waktu 6 bulan.
Tak hanya mengandalkan Bulog saja, kata Vero, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta juga melakukan kerja sama dengan gapoktan dari Sleman. Koordinasi terus dilakukan untuk selalu menjaga ketersediaan stok beras.
"Ya kalau prediksi (kenaikan konsumsi) itu sangat dinamis ya karena juga menjelang Lebaran itu biasanya wisatawan atau penduduk itu juga banyak yang mudik ya. Sehingga kenaikan juga pasti terjadi, kalau kenaikannya seberapa rupiahnya itu tergantung kebutuhan atau dinamika pasar," terangnya.
Dengan kondisi yang ada saat ini, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying. Selain stok yang masih aman, hal itu juga penting untuk tetap menjaga inflasi di Kota Jogja.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying karena terutama harga beras itu kalau naik sedikit saja sudah sangat mempengaruhi inflasi di Kota Jogja dan Ini kan di bulan Februari inflasi juga sudah mulai merangkak naik," tuturnya.
Baca Juga: Harga Bahan Pokok di Kota Jogja Masih Berfluktuasi Jelang Ramadan
Ia meminta masyarakat tetap berbelanja sesuai kebutuhan saja. Apalagi terkait beras pada akhir Maret dan awal April mendatang sudah panen.
"Harapan kami masyarakat stok bahan pangannya sesuai dengan kebutuhan mereka. Paling tidak ya jangan tiga bulan kemudian stok tapi saya kira cukup dua minggu atau satu bulan cukup lah untuk melakukan stok di rumah masing-masing," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Rp4 Miliar untuk Jembatan Pucunggrowong: Kapan Warga Imogiri Bisa Bernapas Lega?
-
2000 Rumah Tak Layak Huni di Bantul Jadi Sorotan: Solusi Rp4 Miliar Disiapkan
-
Malioboro Bebas Macet? Pemkot Yogyakarta Siapkan Shuttle Bus dari Terminal Giwangan untuk Turis
-
Tunjangan DPRD DIY Bikin Melongo, Tunjangan Perumahan Lebih Mahal dari Motor Baru?
-
KPKKI Gugat UU Kesehatan ke MK: Komersialisasi Layanan Kesehatan Mengancam Hak Warga?