SuaraJogja.id - Notifikasi ponsel pintarnya tak kunjung berhenti berdering pada pagi itu. Heri Prasetyo sontak terbangun dari tidurnya dan telah melihat puluhan notifikasi hingga panggilan tak terjawab di ponsel miliknya.
Dalam keadaan setengah sadar, Heri mulai membuka satu persatu pesan yang masuk di Whatsapp-nya. Sembari melihat jam di ponsel pintar, Heri sedikit menghela nafas karena diganggu waktu tidurnya pada pukul 02.00 WIB.
"Dapat informasi jam 02.00 WIB pagi dari Polsek Kraton, terus saya disuruh ke RS Bhayangkara. Sudah enggak enak [perasaan] aku," ungkap Heri sambil menatap kosong wartawan yang mendatangi rumah duka di Suryoputran, Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Senin (20/3/2023).
Berharap bukan mimpi buruk, pria 64 tahun ini sempat memastikan kepada polisi melalui ponselnya terhadap perkara yang terjadi. Mengingat pada jam tersebut, Heri diminta bergegas ke rumah sakit Bhayangkara.
Perasaan campur aduk hingga penatnya isi kepala Heri yang memikirkan anak perempuannya tak kunjung pulang ke rumah memaksanya berangkat ke rumah sakit.
Heri Prasetyo, merupakan ayah dari korban perempuan yang termutilasi di sebuah penginapan di daerah Purwodadi, Pakembinangun, Pakem, Sleman.
Sudah lama ia mencari anaknya yang tak lagi memberi kabar setelah bertemu pada 18 Maret 2023 lalu. Walau berpamitan untuk bekerja, anak Heri yang berinisial A (34), tak kunjung kembali ke rumah hingga Senin pagi.
Justru, Heri serasa mendapat mimpi buruk setelah mendapati kabar anaknya tewas mengenaskan. Kondisi tubuh A termutilasi oleh pelaku yang saat ini masih diburu kepolisian.
"Ada [luka], pokoknya ada, tapi enggak boleh [disampaikan] yang jelas ada banyak," terangnya.
Heri kembali mengingat pertemuan dengan anaknya. Heri masih sempat bertemu A pada Jumat (17/3/2023) lalu. Dan terakhir bertemu pada Sabtu (18/3/2023) pagi kemarin.
"Jumat ketemu, Sabtu pagi masih ketemu, sore tak wa sudah enggak aktif [handphone]," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Kasubbid Penmas Polda DIY, AKBP Verena SW memastikan bahwa mayat seorang perempuan yang ditemukan di salah satu wisma di daerah Purwodadi, Pakembinangun, Pakem, Sleman itu merupakan korban pembunuhan.
Hal itu diketahui dari hasil olah TKP yang mendapati korban sudah dalam keadaan termutilasi.
"Bahwa pada hari Minggu 19 Maret 2023 pukul 23.20 Polsek Pakem, Polresta Sleman, Polda DIY telah menerima laporan penemuan mayat dalam keadaan termutilasi," kata Verena.
Diungkapkan Verena bahwa identitas korban sendiri telah teridentifikasi dari KTP yang tertinggal di lokasi kejadian. Korban diketahui berinisial A (34) warga Kalurahan Patehan, Kota Jogja.
"Kasus dalam investigasi dan ditangani Ditreskrimum Polda DIY, Polresta Sleman dan Polsek Pakem. Pelaku dalam tahap penyelidikan," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Proyek Tol Jogja-Solo Sentuh Ring Road Kronggahan, Bagaimana Dampaknya ke Lalu Lintas?
-
Bansos Kulon Progo Bocor? Modus Judi Online Terungkap, NIK Penerima Disalahgunakan
-
Dari Irigasi Kumuh ke Jalur Rafting: Gerakan Pemuda Sleman di Selokan Mataram Ini Inspiratif
-
Sultan HB X Tak Mau Komentari Figur Menteri, Tapi Ungkap Satu Harapan Ini untuk Prabowo
-
Sri Mulyani 'Ditendang' Demi Muluskan Ambisi Prabowo? Ekonom UGM Beberkan Strategi di Balik Reshuffle Kabinet