SuaraJogja.id - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DIY melakukan pengawasan peredaran hampers dan stok pangan menjelang Lebaran, Kamis (13/04/2023). Pengawasan intensifikasi pangan dilakukan untuk memastikan stok pangan di pasaran layak untuk dikonsumsi.
Sebab saat ini ketersediaan pangan di berbagai supermarket, pasar, toko dan lainnya meningkat cukup signifikan. Masyarakat pun mulai berburu pangan untuk persiapan Lebaran.
Dari hasil sampling atau contoh 22 jenis makanan yang diambil di dua supermarket dan pedagang , ada pengemasan makanan yang belum dilakukan secara optimal. Karenanya BBPOM meminta perbaikan pengemasan.
"Dari 16 sampling, baik yang ada didalam supermarket dan pedagang diluar, kita curigai ada bahan berbahaya. Namun semuanya ternyata memenuhi syarat, artinya tidak mengandung bahan berbahaya," ungkap Kepala BBPOM DIY, Trikoranti Mustikasari disela pengawasan, Kamis Sore.
Menurut Trikoranti, meski dinyatakan aman, sejumlah makanan seperti kolang-kaling dan kurma curah ternyata tidak dikemas secara higienis. Sehingga kedua jenis makanan tersebut banyak yang dikelilingi lalat.
Selain itu ada produk seperti parutan kelapa yang tidak dicantumkan tanggal kadaluwarsanya. Padahal penanggalan kadaluwarsa penting untuk memastikan kualitas produk yang dijual.
"Pihak supermarket harus intensif memastikan apakah suplier memberikan tanggal expired (kadaluwarsa-red) produk yang dijual," ujarnya.
Trikoranti menambahkan BBPOM secara rutin melakukan pengawasan terkait intensifikasi pengawasan pangan sejak H-7 sebelum puasa. Hal itu dilakukan karena ketersediaan pangan selama Ramadan dan menjelang Lebaran semakin meningkat.
"Kita lakukan pengawasan sampai nanti setelah lebaran h+7, kami rutin melakukan pengawasan di kabupaten dan kota," imbuhnya.
Baca Juga: Aturan Baru Mudik Lebaran 2023, Pelabuhan Merak Hanya untuk Mobil
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Kasus Temuan Pangan Mengandung Bahan Berbahaya Menurun, BBPOM DIY Tetap Minta Konsumen Waspada
-
Renggut Nyawa Anak-anak di Sleman, BBPOM DIY Larang Penjualan Cikbul di Jogja
-
Cegah Penyebaran Obat Berbahaya, BBPOM DIY Tarik Jenis Sirop yang Dilarang Beredar dari Toko hingga Industri Farmasi
-
Jelang Nataru, BBPOM DIY Temukan 1.357 Produk Tak Miliki Izin Edar dan Kedaluwarsa
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Rekor Dunia, Yogyakarta Ubah Budaya Lewat Aksi 10 Ribu Penabung Sampah
-
Wisata Premium di Kotabaru Dimulai! Pasar Raya Padmanaba Jadi Langkah Awal Kebangkitan Kawasan
-
Gunung Merapi Muntahkan Dua Kali Awan Panas dan Ratusan Lava Sepekan Terakhir
-
Geger SPBU Gito Gati Dicurigai Jual Pertamax Tercampur Solar, Pertamina Angkat Bicara
-
'Jangan Main-main dengan Hukum!' Sultan HB X Geram Korupsi Seret Dua Mantan Pejabat di Sleman