SuaraJogja.id - Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) DIY, Trikoranti Mustikawati menyatakan terdapat penurunan temuan terkait dengan bahan pangan mengandung bahan berbahaya di wilayahnya sepanjang tahun 2022 kemarin. Meski begitu masyarakat tetap diminta waspada untuk memilih bahan pangan yang akan dibeli di pasaran.
"Kalau untuk (temuan bahan pangan mengan bahan berbahaya) 2022 terjadi penurunan. Salah satu contohnya Pasar Prawirotaman yang kita ajukan menjadi usulan ke pusat jadi pasar aman bebas bahan berbahaya," ujar Trikoranti kepada awak media, Rabu (18/1/2023).
Pihaknya tidak merinci secara detail angka penurunan temuan bahan-bahan pangan dengan kandungan berbahaya itu. Namun sejauh ini, kata Trikoranti, bahan berbahaya seperti boraks dan formalin yang masih ditemukan paling banyak di bahan-bahan makanan.
"Ya paling banyak sampai saat ini boraks dan juga formalin seperti ikan teri," ungkapnya.
Ia memastikan pengawasan dan pembinaan senantiasa dilakukan agar peredaran itu tidak terus berulang. Termasuk dengan melatih para pedagang pasar untuk tetap hati-hati dalam memilih produk-produk yang dijual.
Pihaknya bekerja sama dengan dinas terkait untuk lebih mengupayakan hal tersebut. Salah satu caranya dengan menyediakan pojok tes kit yang berguna untuk menguji bahan-bahan pangan itu secara cepat dan tepat.
"(Di Pasar Prawirotaman) sebelumnya masih ada produk-produk yang menggunakan bahan berbahaya, tetapi kita lakukan pembinaan, baik terkait pelaku usaha pedagang. Mereka mendapat produk dari mana dan mereka kita latih dengan fasilitator UPT pasar dan mereka bisa menguji sendiri dengan tes kit," terangnya.
Langkah-langkah itu dilakukan sebagai bentuk perlindungan kepada konsumen. Sehingga nantinya produk-produk yang dijual di pasar itu bebas dari bahan berbahaya.
"Terakhir memang tidak ditemukan lagi. Ini berkat kerja sama pemerintah, pelaku usaha dan konsumen pastinya. Konsumen perlu waspada hati-hati memilih produk, tidak hanya warna ngejreng tapi memastikan produk yang dikonsumsi itu aman," ujarnya.
Baca Juga: Harga Komoditas Pangan Stabil, Inflasi Jateng Terus Alami Penurunan
Pengawasan tersebut tidak hanya dilakukan pada satu tempat saja. Melainkan hampir di seluruh daerah di DIY dilakukan pengambilan sampling untuk memastikan ada tidaknya kandungan berbahaya tersebut.
"Jadi suatu produk pangan olahan itu setelah mendapat izin edar kita melakukan pengawasan post market. Kita melakukan sampling untuk dilakukan uji, ini untuk membuktikan bahwa produsen telah menerapkan cara produksi yang baik dan benar," tuturnya.
Tak hanya di pasar saja, disampaikan Trikoranti, BBPOM juga melakukan pengawasan kepada jajanan sekolah. Melalui kerja sama denhan Dinas Pendidikan di masing-masing wilayah.
"Ada sekolah yang punya kantin itu lebih mudah untuk pembinaan, yang perlu ekstra kerja sama dnegan lintas sektor, untuk pedagang yang di luar sekolah, pedagang keliling, dengan pihak sekolah. Tidak menutup mereka berjualan, tapi pedagang ini bisa menerapkan pangan yang aman," tandasnya.
Berita Terkait
-
RSI: Sawit Komoditas Strategis Indonesia Capai Kedaulatan Pangan dan Energi
-
Menkop Budi Arie Sebut Koperasi Siap Serap Susu Produksi Lokal Untuk Makan Bergizi Gratis
-
Pameran SIAL Interfood 2024: Peluang Emas Ekspor Makanan Korea Halal ke Indonesia, Raih Kenaikan 2,7%
-
BRI Insurance Dorong Peningkatan Ekonomi Pesantren di bidang Peternakan Sapi dan Pangan
-
Dukungan Program Perluasan Lahan Tani 4 Juta Hektar dan AUTP untuk Ketahanan Pangan
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Ini Alasan Pemerintahan Prabowo Belum Gaspol Bangun Infrastruktur
-
Miris! Ribuan Anggota TNI-Polri Terseret Judi Online, Sinyal Pembenahan?
-
Lapor Mas Wapres ala Gibran: Kebijakan Strategis atau Populis?
-
Emiten Leasing Boy Thohir Akui PHK Ribuan Karyawan
-
Data Ekonomi China Dorong Rupiah Berotot di Perdagangan Senin Pagi
Terkini
-
Konstruksi Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan Hampir Tuntas, Diproyeksikan Beroperasi Fungsional saat Nataru
-
Pemicu Pembacokan di Jambusari Diungkap Polisi, Senggolan Mobil jadi Penyulutnya
-
Mengurai Nasib Nelayan Gunungkidul: Terjerat Gaya Hidup Hedon hingga Minim Perlindungan
-
Update Pembacokan di Jambusari, Sleman: Satu jadi Tersangka, Polisi Kejar Dua Pelaku Lain
-
5 Alasan Mengapa Yogyakarta Cocok Jadi Destinasi Liburan Favorit di Akhir Tahun