SuaraJogja.id - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DIY mencatat ada sebanyak 17 kejadian laka laut di wilayahnya saat libur Lebaran tahun ini.
Dari jumlah kejadian itu total ada 24 korban dengan 23 di antaranya berhasil selamat dan 1 orang masih dalam pencarian.
"Terus terkait dengan kejadian yang ada di objek wisata, itu total kejadian ada 17. Jadi dari 17 kejadian ada 24 orang korban. 23 orang bisa diselamatkan dan satu orang masih dalam proses pencarian," kata Kasatpol-PP DIY, Noviar Rahmad saat dihubungi awak media, Kamis (27/4/2023).
Noviar menyebut 17 kejadian laka laut itu didominasi wisatawan yang terseret ombak. Peristiwa itu pun tersebar mulai dari pantai di wilayah Gunungkidul hingga di Kulon Progo.
"Jadi banyak yang terseret ombak, di 24 [korban] itu semuanya terseret ombak tapi bisa kita selamatkan 23, yang satu masih proses pencarian, diperkirakan meninggal dunia karena sudah dua hari pencarian belum ketemu," ungkapnya.
Korban laka laut kali ini pun, kata Noviar kebanyakan berasal dari luar kota. Tidak pahamnya para wisatawan terkait dengan kontur di pantai selatan Jogja itu yang disinyalir membuat masih cukup banyak terjadi laka laut.
Padahal, ia menegaskan imbauan dari petugas di lapangan untuk senantiasa waspada pun selalu disampaikan kepada seluruh wisatawan. Rambu-rambu imbauan tak boleh berenang di laut pun sudah terpasang di sejumlah titik rawan.
"Nah rata-rata kan mereka datang dari luar kota itu mereka tidak memahami kontur dari pantai selatan. Terutama kan dari awal memang saya sudah menyampaikan bahwa yang perlu diwaspadai adalah Pantai Parangtritis dan itu kejadian di air tenang," terangnya.
Noviar mengatakan kebanyakan dari wisatawan menganggap bahwa air tenang itu tidak berbahaya. Padahal justru sebetulnya di bawah air tenang itu ada palung.
Baca Juga: Antisipasi Laka Laut, SAR Satlinmas Bantul Pasang Rambu Bahaya di Sekitar Palung Pantai
"Palung di Parangtritis itu palungnya berpindah-pindah karena kan palungnya palung pasir, jadi dia berpindah-pindah. Jadi ketika air tenang, di situlah letak palung. Tapi arus bawah lautnya kencang. Jadi siapapun yang nanti masuk ke sana pasti akan terseret arus di bawahnya itu," cetusnya.
Berdasarkan catatan Satpol PP DIY, jumlah laka laut saat momen libur Lebaran kali ini menurun dibanding dengan tahun lalu. Hal ini dipengaruhi juga oleh musim ubur-ubur yang belum muncul pada libur kali ini.
"Tahun lalu dibarengi juga dengan musim ubur-ubur, jadi banyak yang kena sengat. Kalau sekarang ubur-ubur tidak ada, belum musim, jadi tidak tersengat ubur-ubur. Jadi kalau dari segi jumlah menurun," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Jogja Siaga Banjir, Peta Risiko Bencana Diperbarui, Daerah Ini Masuk Zona Merah
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Buruan Klaim 'Amplop Digital' Ini!
-
Heboh Arca Agastya di Sleman: BPK Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Situs Candi
-
Gus Ipul Jamin Hak Wali Asuh SR: Honor & Insentif Sesuai Kinerja
-
Rp300 Triliun Diselamatkan, Tapi PLTN Jadi Korban? Nasib Energi Nuklir Indonesia di Ujung Tanduk