Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 15 Mei 2023 | 17:50 WIB
Detik-detik sesaat sebelum senapan polisi menyalak saat terjadi ricuh di acara Rasulan di Girisubo, Gunungkidul yang menewaskan Aldi Apriyanto (19). [merapi_uncover/ Instagram]

SuaraJogja.id - Tangis pecah saat upacara pemberangkatan jenazah Aldi Apriyanto (19) pemuda asal Dusun Wuni Kalurahan Nglindur Kapanewon Girisubo, Gunungkidul ke kompleks pemakaman umum dusun tersebut, Senin (15/5/2023) siang.

Aldi tewas akibat tertembus peluru tajam dari senapan yang dibawa oleh Briptu MK (24) saat melakukan pengamanan pertunjukan musik untuk memeriahkan acara Rasulan atau bersih telaga di dusun tersebut, Minggu (15/5/2023) malam.

Dukuh Wuni, David Nurvianto mengatakan Aldi tertembak saat turut melakukan pengamanan pentas musik yang menghadirkan organ tunggal dengan sejumlah biduan. Korban duduk di depan panggung sebelah kiri membelakangi panggung karena konsentrasi melihat penonton.

"Saat itu kebetulan ricuh karena gesekan antar penonton,"ujar dia, Senin (15/5/2023)

Baca Juga: Orang Ini Minta Jangan Ada Yang Terprovokasi Soal Habib Bahar Ditembak

Saat itu, ada penonton yang terlihat meloncati pagar pembatas. Sehingga polisi yang berada di atas panggung yaitu Briptu MK spontan hendak turun. Kebetulan saat itu, Briptu MK tengah menenteng senapan laras panjang.

Ketika hendak turun tersebut, Bripka MK tanpa sengaja memegang dan menarik pelatuk senjatanya. Sontak peluru di dalam senjata itu menyalak dan mengenai bahu belakang sebelah kanan korban. Kebetulan korban saat itu duduk di depan panggung.

"Jarak pelaku dengan korban hanya 1 sampai 1,5 meter,"kata dia.

Peluru tersebut mengenai bahu kanan bagian kemudian tembus sampai pinggang sebelah kiri korban. Dari hasil rontgen yang diberikan dokter, David melihat nampak ada serpihan di dalam dada korban.

"Saya tidak tahu serpihan itu apa. Apakah pelurunya meledak di dalam atau bagaimana,"ujarnya 

Baca Juga: Jadi Sasaran Tembak Orang Tak Dikenal, Habib Bahar Alami Luka di Bagian Perut

Korban saat itu langsung tersungkur dan kemudian tak sadarkan diri. David sendiri langsung menghentikan pertunjukan dan berusaha mengamankan pelaku dari amukan massa. Pelaku kemudian diamankan ke rumah salah satu warga 

David kemudian bersama warga yang lain membawa korban ke Puskesmas Girisubo untuk mendapatkan mobil ambulans dan perawatan. Korban kemudian dibawa ke RSUD Wonosari sebelum akhirnya meninggal dunia di rumah sakit itu.

"Saat saya balik lagi ke lokasi, pelaku MK sudah tidak ada. Katanya diamankan ke Mapolsek,"terangnya 

Beberapa saat kemudian, ratusan massa termasuk pendekar PSHT mendatangi Mapolsek Girisubo. Sempat terjadi kericuhan sebelum akhirnya massa berhasil diredam oleh Muspika setempat sehingga tidak terjadi anarkis.

Kapolres Gunungkidul, AKBP Edy Bagus Sumantri mengatakan pihaknya sudah melakukan langkah-langkah penanganan kasus tersebut. Penyelidikan dilakukan baik eksternal ataupun internal dan kasus ini diambil alih oleh Polda DIY.

"Pelaku sekarang sudah diamankan di Mapolda DIY. Sejak semalam dia di sana,"ungkapnya.

Kontributor : Julianto

Load More