SuaraJogja.id - Peristiwa kebakaran di wilayah Gunungkidul mengalami lonjakan selama dua bulan terakhir. Kebakaran terbanyak dalam dua bulan terakhir justru terjadi paling banyak pada lahan yaitu hutan.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Sumadi mengatakan cuaca yang kering memang memicu terjadinya kebakaran. Berbagai barang menjadi lebih mudah terbakar akhir-akhir ini akibat kekeringan yang melanda Gunungkidul.
"Saat puncak musim kemarau seperti sekarang ini lahan-lahan menjadi sangat kering dan mudah terbakar,"ujar dia.
Sumadi menyebut hingga tanggal 8 September 2023 kemarin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mencatat 11 kejadian kebakaran lahan. 3 diantaranya terjadi pada hari Kamis (7/9/2023) kemarin.
Kamis (7/9/2023) pagi kemarin lahan seluas 3 hektar di Padukuhan Sendowo Kidul RT/RW 2: 004/006 Kalurahan Kedungkeris Kapanewon Nglipar Kabupaten Gunungkidul terbakar. Api yang membakar lahan di Padukuhan Sendowo terlihat mulai pukul 09:30 WIB. di sebelah selatan hutan rakyat. beberapa saat kemudian sekitar jam 11:00 WIB api semakin mendekat ke permukiman warga.
"Warga berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya sehingga tidak meluas ke permukiman warga,"terang dia, Jumat (8/9/2023).
Api baru berhasil dipadamkan oleh warga dan Damkar Kabupaten Gunungkidul pada pukul 11:50 WIB. Dia menyebut akibat kebakaran tersebut setidaknya lahan seluas 3 hektar terbakar. Di sampingnya itu, kebakaran tersebut berdampak pada kerusakan lingkungan - Kualitas udara di sekitar menjadi buruk
Oleh karenanya, pihaknya menghimbau kepada warga masyarakat tetap selalu waspada terkait dampak musim kemarau tahun ini terutama pada pembakaran sampah dan lahan. Dia juga meminta kembali api pembakaran tersebut sebelum ditinggalkan.
"Dicek kembali untuk memastikan api benar-benar padam,"tegasnya.
Baca Juga: Keraton Yogyakarta Gandeng PLN Kelola Sultan Ground di Gunungkidul Produksi Energi Terbarukan
Dia menyebut api kembali muncul di Kapanewon Nglipar pada malam hari. Selain itu, Kamis kemarin kebakaran lahan juga melanda kawasan hutan di Kapanewon Ponjong. Pemicunya juga karena warga yang membakar sampah atau semak belukar.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Dilumat Si Jago Merah, Begini Detik-detik Gedung BPJS di Cempaka Putih Terbakar
-
Perkuat Pemadam Kebakaran, Kemendagri Bakal Jalin Kerja Sama dengan Denmark
-
Publik Lebih Percaya Pemadam Kebakaran, Pramono Anung: Suami Istri Berantem? Damkar
-
KPK Ungkap Kerugian Negara Akibat Kasus PGN Mencapai USD 15 Juta
-
Kisah Sugianto: Pekerja Migran Indonesia Jadi Pahlawan di Korea Selatan!
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- Dosen Asal Semarang Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kos Sleman, Ini Kata Polisi
- Rekomendasi Mobil Suzuki Bekas Rp100 Jutaan: Ini Pilihan Terbaik dengan Spesifikasi dan Pajak Ringan
- Kapan Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan Jakarta 2025? Cek Jadwal dan Syaratnya
- Pemprov Kalbar Luncurkan Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor, Ini Syarat dan Ketentuannya
Pilihan
-
Jadi Tersangka Pemalsuan Dokumen, Pengacara Ini Batal Ikut Gugat Ijazah Jokowi
-
Penggugat Ijazah Palsu Jokowi Tunjuk Guru Besar UNS Jadi Mediator
-
Sri Mulyani Bocorkan 5 Kesepakatan RI-AS Untuk Batalkan Tarif Trump
-
Meski Ekonomi Lesu, Sri Mulyani Sebut Masyarakat Tetap Rajin Bayar Pajak
-
Sri Mulyani Sebut Rupiah Tahan Banting
Terkini
-
Indonesia Unjuk Gigi di Kompetisi Robotik Internasional: Kisah Inspiratif dari Sleman hingga Korea Selatan
-
Nasib Penjurusan SMA Terancam? Jogja Krisis Guru BK, Dampaknya Luas
-
Jangan Sampai Ketipu, BI Ungkap Modus Peredaran Uang Palsu di Jogja, Begini Cara Menghindarinya
-
DIY Darurat Uang Palsu? 889 Ribu Lembar Ditemukan dalam 3 Bulan Pertama 2025
-
5 Tersangka Ditangkap, Polisi Ungkap Jaringan Uang Palsu di Jogja dan Jakarta