SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih mencatat ratusan luncuran lava dalam sepekan terakhir.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan aktivitas tersebut tercatat pada periode 22-28 September 2023.
"Pada pekan ini guguran lava teramati sebanyak 171 kali ke arah tenggara hingga barat," kata Agus, dalam keterangannya, Minggu (1/10/2023).
Luncuran itu meliputi 1 kali ke hulu Kali Gendol sejauh 600 meter, 13 kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 1.500 meter, 155 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 2.000 meter dan 2 kali ke hulu Kali Sat/Putih sejauh 1.600 meter. Suara guguran terdengar 15 kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang.
Berdasarkan foto udara dari survey drone 28 September 2023, dan analisis foto thermal puncak 27 September 2023. Morfologi kubah barat daya teramati adanya sedikit penambahan ketinggian kubah serta perubahan akibat aktivitas guguran lava.
Sedangkan untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan. Analisis thermal pada kubah barat daya teramati suhu tertinggi mencapai 409 derajat celcius lebih rendah dari periode pengukuran sebelumnya.
Teramati juga titik panas di aliran guguran lava ke arah Kali Boyong dan Kali Krasak. Pada kubah tengah suhu kubah tidak jauh berbeda dengan dengan batuan sekitarnya, titik panas tertinggi mencapai 236 derajat celcius.
"Tidak terdapat titik ekstrusi magma baru baik pada kubah barat daya maupun kubah tengah. Berdasarkan analisis foto udara tanggal 28 September 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 3.097.700 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.358.500 meter kubik," tuturnya.
BPPTKG juga masih mencatat sejumlah kegempaan didominasi gempa fase banyak yang mencapai 3.866 kali. Disusul gempa guguran 994 kali, gempa vulkanik dangkal 33 kali, 9 kali gempa Tektonik dan 4 kali gempa Frekuensi Rendah.
Baca Juga: Kegempaan Tinggi Sepekan Terakhir, Indikasikan Kenaikan Aktivitas Magmatik Gunung Merapi
"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibanding minggu lalu. Terutama gempa MP (fase banyak) yang mengindikasikan adanya kenaikan aktivitas magmatik di kedalaman kurang dari 1,5 km dari puncak," ucapnya.
Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan pemendekan jarak tunjam sebesar 0,5 cm per hari.
Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu.
Sedangkan gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu memasuki fase erupsi sejak tanggal 4 Januari 2021. Saat itu ditandai dengan munculnya kubah lava di tebing puncak sektor barat daya dan di tengah kawah.
Agus menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Lalu untuk Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
Terkini
-
Efek Prabowo: Pacuan Kuda Meledak! Harga Kuda Pacu Tembus Miliaran
-
Bahaya di Balik Kesepakatan Prabowo-Trump: Data Pribadi WNI Jadi Taruhan?
-
Dampak Larangan Study Tour: Keraton Jogja Ubah Haluan, Tawarkan Wisata yang Bikin Anak Betah
-
Fakta Sebenarnya Jurusan Jokowi di UGM: Bukan Teknologi Kayu? Teman Kuliah Ungkap Ini
-
Misteri Kemeja Putih Jokowi di Reuni UGM: Panitia Angkat Bicara!