SuaraJogja.id - Polresta Sleman mengamankan empat orang yang terlibat tindak pidana secara bersama-sama dimuka umum melakukan kekerasan terhadap orang atau penganiayaan. Dua dari empat pelaku tersebut masih berstatus anak-anak atau di bawah umur.
Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian menuturkan peristiwa itu bermula ketika empat orang pelaku ini pergi ke Bunker Kaliadem Cangkringan untuk nongkrong pada Selasa (17/10/2023) kemarin. Saat hendak pulang mereka mampir ke Pasar Tempel.
"Saat mampir di Pasar Tempel itu mereka bertemu dengan anak-anak [kelompok] lain di angkringan. Ya mungkin mereka menganggap beda sepaham sama mereka, lalu mereka datangi. Lalu terjadi cekcok," kata Adrian, saat rilis kasus di Mapolresta Sleman, Kamis (26/10/2023).
Mengingat saat itu rombongan pelaku itu cekcok di angkringan, warga sekitar mulai datang. Mereka mencoba melihat apa yang terjadi dan membantu melerai dua kelompok itu.
Baca Juga: Dorong Korban Kekerasan Seksual Berani Melapor, DP3AP2KB Sleman Bakal Masifkan Edukasi di Sekolah
Namun justru kelompok pelaku ini malah membabi buta hingga terjadi baku hantam di lokasi kejadian. Akibatnya salah seorang warga yang ada di sana terluka.
"Jadi mereka cekcok awalnya sama kelompok anak-anak di angkringan itu. Lalu masyarakat datang, para pelaku mengejar yang ada orang di situ, mereka membabi buta untuk memukul, lalu korban terkena itu," ucapnya.
"Korban seorang tukang ojek, terkena pukulan di muka hingga sobek, kakinya ditabrak hingga salah satu bagian dari motor pelaku jatuh dan dijadikan barang bukti," ungkapnya.
Korban yang terluka akibat peristiwa itu akhirnya melapor ke Polresta Sleman. Tak berselang lama pihak kepolisian langsung melakukan penangkapan terhadap keempat pelaku.
Empat pelaku itu adalah MR (19) dan MDP (19) yang sudah masuk kategori dewasa. Lalu dua pelaku anak di bawah umur yang saat ini sudah dititipkan ke Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR).
"Mereka itu kelompok motor aja dan tidak terpengaruh miras [saat kejadian]," ucapnya.
Berita Terkait
-
Apa Itu Somnophilia? Kelainan Seksual Diduga Diidap Dokter PPDS yang Perkosa Keluarga Pasien
-
Menteri PPPA Desak Priguna Dihukum Berat: Tak Ada Satu pun Perempuan Pantas Alami Kekerasan Seksual!
-
Dokter Biadab! Bius Pasien Lalu Rudapaksa, Amarah Publik Memuncak!
-
Rekam Jejak Brigadir AK di Polri, Dipecat Usai Tewaskan Bayi 2 Bulan Hasil Hubungan Luar Nikah!
-
Belajar dari Film Adolescence: Bagaimana INCEL Buat Anak Lakukan Kekerasan
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!
-
Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri
-
Pascaefisiensi Anggaran, Puteri Keraton Yogyakarta Pertahankan Kegiatan Budaya yang Terancam Hilang
-
Komunikasi Pemerintah Disorot: Harusnya Rangkul Publik, Bukan Bikin Kontroversi
-
Sehari Dua Kecelakaan Terjadi di Sleman, Satu Pengendara Motor Meninggal Dunia