SuaraJogja.id - Akhir pekan lalu lalu lintas di sekitar perempatan Selokan Mataram-Perumnas Seturan macet total hingga sulit untuk bergerak. Pemandangan itu sempat diunggah oleh akun @merapi_uncover.
Dalam keterangannya, kemacetan parah itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB.
Titik yang memang kerap mengalami kemacetan itupun dirasakan oleh Sutrisno (51).
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai driver ojol tersebut mengaku kerap melewati perempatan Selokan Mataram-Perumnas Seturan tersebut.
Baca Juga: Geger Temuan Benda Mirip Granat di Selokan Mataram, Tim Gegana Polda DIY Turun Tangan
Meski begitu ia tak jarang terpaksa memutar arah lewat jalur tikus untuk menghindari kemacetan yang sering terjadi di kawasan tersebut.
"Wah saya sudah sering banget lewat jalan itu. Males sih, tapi sering lewat jalan tikus juga. Ada beberapa jalan tikus, tapi kalau sudah masuk ruas jalan perumnas dan nologaten, gak bisa lewat jalan tikus lagi", ujar Sutrisno.
Sutrisno juga mengatakan bersyukur karena di perempatan Outlet Biru (OB) Yogyakarta, kini sudah dipasangi lampu APILL.
Tidak seperti dahulu, kemacetan bisa berlangsung dari perempatan OB hingga ke perempatan perumnas.
Ia berharap di perempatan Perumnas juga bisa dibuatkan lampu APILL agar lalu lintas bisa teratur.
"Bersyukur sih setelah ada lampu merah di OB itu, jalan jadi lebih efektif. Dulu di sana macet banget, sama kaya sekarang di perempatan Perumnas. Ya semoga deh di perempatan Perumnas juga segera dibuat lampu lalu lintas ya", jelas Sutrisno.
Pemilik warung Madura Suhaera (32) mengungkapkan bila memasuki akhir pekan kawasan yang dekat tempatnya berdagang itu memang jadi langganan kemacetan.
Perempuan asli Raas, Madura ini mengatakan biasanya kemacetan parah terjadi di hari Jumat, Sabtu, Minggu dari sore ke malam hari.
Meski jalanan macet, ternyata Suhaera mengaku tidak ada pengaruhnya kepada peningkatan minat beli makanan dan minuman di warungnya.
Selama ini, Suhaera selalu berusaha beradaptasi dan menerima realita-realita yang terjadi, salah satunya realita kemacetan di perempatan Perumnas dan Selokan Mataram ini.
"Biasanya macet itu tiap jumat, sabtu, minggu. Sore ke malam sih. Tapi ya ga ada pengaruhnya ke peningkatan penjualan. Malah kalaupun ada orang yang mau beli, jadi susah parkirnya karena terlalu macet. Saya sih nerima aja ya, ga berharap apapun, ya berusaha adaptasi aja sih", ucap Suhaera.
Sistem Satu Arah
Untuk mengurai kemacetan di kawasan Selokan Mataram, Dishub Sleman selain memasang APILL di perempatan OB juga memberlakukan sistem satu arah.
Sistem satu arah itu sementara dipusatkan di titik Jalan Wachid Hasyim, Jalan Cendrawasih serta Jalan Tantular.
Berdasar data yang dirilis Dishub Sleman penyebab kemacetan di kawasan Selokan Mataram karena banyaknya persimpangan atau perempatan.
Persimpangan tersebut menyebabkan konflik serta perpotongan arus menjadi tinggi sehingga sering terjadi kemacetan. Kondisi tersebut akan semakin parah ketika memasuki jam-jam sibuk yang mencapai titik jenuh 70-80%.
Kontributor: Fristian Setiawan
Berita Terkait
-
Bikin Macet Saat Ada Gladi Pelantikan! Mobil Pejabat Diderak Massal Dishub di Dekat Monas
-
Pecah Rekor! Jakarta Naik Jadi Peringkat 7 Kota Termacet di Dunia
-
Viral Mobil RI 36 Terobos Kemacetan di Jakarta, Warganet Geram Cari Tahu Pemiliknya
-
Puncak Natal Nasional 2024 di GBK Bakal Dihadiri Prabowo, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Antisipasi Kemacetan
-
Gemas Kena Macet, Aa Gym Turun dari Mobil Tegur Pengendara Motor
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Upaya Tekan Kasus Kemiskinan, Kulon Progo Luncurkan BPNT APBD 2025
-
Prabowo Bentuk Danantara, Tokoh Kritik Jokowi Jadi Dewas: 'Tuntut Diadili, Kok Jadi Pengawas?'
-
Cegah Antraks Masuk Bantul, Pasar Hewan dan Kandang Ternak Diawasi Ketat
-
Sita Kursi dan Meja, Satpol PP Tertibkan PKL Bandel di Kotabaru Yogyakarta
-
Tak Perlu Panik Buying jelang Ramadan, Harga Pangan di Kulon Progo Terkendali