Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 20 November 2023 | 14:39 WIB
Gambaran telur nyamuk berwolbachia, kala ditunjukkan kepada wartawan. (kontributor/uli febriarni)

"Intinya dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan ternyata tidak seperti itu. Ini bisa kita kendalikan dari nyamuknya ini. Kalau penelitian mereka kan berlangsung terus. Dan Wolbachia ini kan sifatnya begitu sudah dilepas liarkan sudah sekali itu aja, kita tinggal memantau populasi nyamuk Wolbachia naik atau turun," sambungnya.

Seputar Nyamuk Wolbachia

Melansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan, Wolbachia merupakan jenis bakteri yang bisa tumbuh dan hidup alami di dalam tubuh serangga seperti nyamuk. Bakteri tersebut dianggap bisa melumpuhkan virus dengue pada nyamuk Aedes Aegypti sehingga tidak akan menularkan penyakit DBD pada manusia.

Jika ada nyamuk Aedes Aegypti jantan yang mengandung bakteri Wolbachia kawin dengan Aedes Aegypti betina, maka virus dengue yang ada di nyamuk betina akan diblok. Begitu berlaku sebaliknya, apabila ada aedes aegypti betina yang mengandung Wolbachia kawin dengan pejantan tanpa Wolbachia, maka nyamuk betina tersebut tetap akan menghasilkan telur-telur nyamuk Wolbachia.

Baca Juga: Diduga Lalai Nyalakan Obat Nyamuk, Gudang Kayu di Kota Jogja Terbakar

Oleh karenanya, pemerintah berharap nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia ini bisa mengurangi atau bahkan membasmi populasi nyamuk penyebab DBD di Indonesia.

Load More