SuaraJogja.id - Polda DIY akan melakukan pengawalan kepada laskar sayap partai politik (parpol) selama Pemilu 2024 mendatang. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi bentrokan dalam tahapan Pemilu.
"Beberapa laskar yang mungkin sudah kami undang, kami sudah sampaikan pentingnya menjaga situasi keamanan di Jogja," papar Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (22/11/2023).
Selama tahapan Pemilu 2024, Polda DIY mengerahkan sebanyak 5 ribu lebih personil. Jumlah ini terbagi ke dalam tahapan masing-masing.
"Personil yang kami kerahkan tergantung tahapannya, kalau sekarang ini yang kita gulirkan 1.468 orang. Nanti pada saat kampanye lain lagi, nah pada saat TPS 4.232 orang. Jadi tiap tahapan beda-beda," ungkapnya.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Pemkab Gunungkidul Serahkan Dana Hibah Rp48,42 Miliar ke KPU dan Bawaslu
Menurut Kapolda, kondusifitas DIY perlu dijaga agar tetap aman dan damai dalam kontestasi politik. Sebab keamanan bukan sekedar situasi namun merupakan investasi.
Bila keamanan DIY terganggu, maka dikhawatirkan akan berdampak pada sektor lain. Terlebih DIY merupakan kota pariwisata dan pendidikan yang selalu didatangi wisatawan dan pelajar.
"Karena apabila terganggu keamanan ada dua industri yang akan berpengaruh langsung yaitu pariwisata dan juga dunia pendidikan. Sehingga ini penting," tandasnya.
Suwondo menambahkan, Polda DIY juga melakukan langkah preventif selama Pemilu. Diantaranya penjagaan, pengawalan dan patroli juga akan dilakukan di KPU, gudang logistik, hingga pergerakan massa kampanye.
Pengawalan dilakukan agar tidak terjadi friksi antarpendukung. Polda meminta KPU membuat jadwal agar saat pergerakan massa antarpendukung tidak saling bertemu.
Baca Juga: Profil Irkham Mila, Winger PSS Sleman yang Doyan Berbisnis hingga Angon Sapi
"Dan kita minta KPU jadwal kampanyenya supaya diatur supaya tidak smpai bertemu dan sebagainya. Itu kita lakukan terus menerus sampai kita berharap keamanan menyertai berjalannya pemilu," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Pimpinan Pastikan RUU Pemilu Dibahas di Komisi II, Revisi ASN Tetap Jalan Terus
-
Politik Gentong Babi dalam Pemilu dan Korupsi Politik yang Mengakar
-
Sutradara Jumbo Ungkap Fakta Karakter Nurman: Bentuk Penghormatan untuk Sosok di Laskar Pelangi
-
Penegak Hukum Didesak Ungkap Aktor Intelektual di Balik Kericuhan Pilkada Puncak Jaya
-
Pilkada yang Bertaruh Nyawa: KPU hingga DPR Disorot soal Konflik Berdarah di Puncak Jaya
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu