SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman menyatakan sudah menyiapkan skenario terkait dengan proses pemilihan umum di kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Merapi. Termasuk pemindahan atau relokasi tempat pemungutan suara (TPS) jika terjadi keadaan darurat semacam erupsi.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Makwan menuturkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk hal tersebut. Setidaknya ada tiga wilayah yang diwaspadai terkait dengan potensi terdampak jika Merapi erupsi cukup besar.
"Iya kemarin rapat dengan KPU salah satunya adalah untuk TPS rawan bencana Merapi itu di Cangkringan, Pakem, dan Turi," kata Makwan saat dihubungi, Senin (4/12/2023).
Disampaikan Makwan, skenario yang ditawarkan itu masih akan tetap mengikuti rekomendasi dari BPPTKG. Dalam hal ini terkait dengan penentuan zona bahaya di lereng Gunung Merapi.
Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu. Berdasarkan BPPTKG potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Lalu untuk Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Nah itu yang kita jadikan dasar, kalau tidak ada kenaikan eskalasi zona bahaya ya kita menggunakan dasar itu, artinya wilayah-wilayah yang masuk dalam zona direkomendasikan ya harus mundur, turun TPS-nya," ungkapnya.
Makwan menyebut ada pula opsi untuk pemakaian barak pengungsian. Jika memang ada keterbatasan untuk relokasi TPS yang masuk zona bahaya tadi.
Namun penentuan itu masih akan menunggu keputusan dari KPU serta KPPS yang dibentuk. Sejauh ini, kata Makwan, memang ada wilayah yang masuk radius bahaya yakni Kalitengah Lor.
"Nanti terserah KPU, terserah KPPS setempat nantinya akan merespon seperti apa. Kalau dari BPBD rekomendasinya seperti itu (mengacu BPPTKG). Kalitengah Lor itu di radius 5 km tapi kan itu sangat situasional, kalau baik-baik saja kan gak perlu digeser," paparnya.
Dipastikan Makwan, pihaknya akan selalu memberikan informasi terkini terkait kondisi di Gunung Merapi kepada KPU. Tak hanya beberapa hari sebelum pemungutan suara tapi hingga saat hari H.
Kendati demikian tak ada penempatan personel TRC secara khusus untuk kegiatan tersebut. Pasalnya kegiatan itu sudah masuk dalam monitoring setiap saat oleh BPBD Sleman baik ada maupun tak ada pemilu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Liburan Akhir Tahun di Jogja? Ini 5 Surga Mie Ayam yang Wajib Masuk Daftar Kulineranmu!
-
Jelang Libur Nataru, Pemkab Sleman Pastikan Stok dan Harga Pangan Masih Terkendali
-
Waduh! Ratusan Kilometer Jalan di Sleman Masih Rusak Ringan hingga Berat
-
Dishub Sleman Sikat Jip Wisata Merapi: 21 Armada Dilarang Angkut Turis Sebelum Diperbaiki