Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 06 Desember 2023 | 17:37 WIB
Ketua Bawaslu Sleman Arjuna Al Ichsan Siregar. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Sleman memastikan terus memperkuat pengawasan terkait pelanggaran Pemilu 2024 terkhusus yang dilakukan melalui media sosial (medsos). Selain itu, sebaran informasi bohong atau hoaks turut menjadi perhatian.

Ketua Bawaslu Sleman Arjuna Al Ichsan Siregar mengatakan telah membentuk kelompok kerja (pokja) khusus untuk memantau jika ada pelanggaran di medsos. Bahkan pihaknya bakal selalu berkoordinasi dengan Bawaslu RI untuk penanganan konten-konten itu.

"Kita sudah membentuk pokja tapi terkait dengan konten kita akan berkonsultasi dengan Bawaslu RI. Itu kan sudah ada saluran tersendiri dimana kita bisa melaporkan konten-konten yang hoaks dan segala macamnya di saluran pelaporan di Bawaslu RI," kata Arjuna, Rabu (6/12/2023).

Nantinya, disampaikan Arjuna, laporan yang masuk akan langsung ditindaklanjuti oleh Bawaslu RI. Bekerja sama pula dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Baca Juga: Musim Pemilu Tempat Wingit di Gunungkidul Ramai Didatangi Peziarah, Cucu Sri Sultan HB VIII Beberkan Sejumlah Tempatnya

"Itu nanti akan ditindak lanjuti oleh Bawaslu RI mungkin kerja sama dengan Kominfo dan beberapa pihak terkait dan penyedia medsos IG, Facebook dan lain-lain untuk bekerja sama melakukan takedown dengan misalnya yang melanggar," ungkapnya.

Sejauh ini, kata Arjuan belum ada temuan pelanggaran terkait Pemilu 2024 di medsos. Kendati demikian pihaknya terus melakukan imbauan kepada seluruh peserta pemilu untuk menaati aturam yang ada.

"Sementara belum. Kalau ada misal pertanyaan, itu masih sebatas dugaan tidak netral, kita selesaikan dengan imbauan. Belum samapi melaporkan ke Bawaslu RI untuk dilakukan takedown," ujarnya.

Ia terus mengimbau masyarakat untuk cermat dan teliti menerima informasi dari medsos. Terkhusus tentang pemilu yang sudah mulai marak ditemukan.

"Masyarakat harus cermat dan teliti untuk menanggapi informasi-informasi terkait pemilu yang saat ini sudah mulai marak di medsos. Kalau memang ragu langsung tanyakan ke bawaslu atau KPU biar informasi lebih valid. Karena kita tidak ingin pemilu menjadi kisruh karena informasi tidak benar," katanya.

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, KPU Kulon Progo Siap Terjunkan 9.114 Petugas KPPS

Sebelumnya Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meminta agar seluruh aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Sleman untuk dapat menjaga netralitas selama proses berlangsung.

Load More