SuaraJogja.id - Dhaup Ageng atau royal wedding putera bungsu Adipati Pura Pakualaman KGPAA Paku Alam (PA) X, BPH Kusumo Kuntonugroho dan calon menantu, Laily Annisa Kusumastuti semakin dekat. Satu hari sebelum digelar akad nikah pada Rabu (10/01/2024), kedua calon penganten (caten) mengikuti prosesi Siraman di Puro Pakualaman Yogyakarta, Selasa (09/01/2024).
Kedua caten menjalani siraman secara terpisah. Kusumo mengikuti siraman didampingi KGPAA Paku Alam (PA) X dan sang permaisuri, GKBRAA Paku Alam X di Kagungan Dalem (KD) Gedhong Parangkarsa. Sedangkan caten puteri mengikuti siraman di KD Kepatihan Gandhok Wetan.
Prosesi siraman caten putera dilakukan GKBRAA Paku Alam X atau Gusti Puteri selaku ibunda. Selain itu Permaisuri Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X, GKR Hemas dan ibunda Gusti Puteri yakni Harnadi, beberapa Bendara dari Kasunanan dan para pejabat di pemerintahan Yogyakarta. Sedangkan prosesi siraman pengantin perempuan dilakukan GKBRAA Paku Alam X, orangtua dan keluarga lainnya
"Upacara siraman dilakukan sebagai bentuk pembersihan diri secara lahiriah dan batiniah bagi calon pengantin," ujar Tim Pranata Adat Dhaup Ageng Kadipaten Pakualaman, Kanjeng Raden Nganten Tumenggung Retno Sumbogo, Selasa siang.
Menurut Retno, proses siraman dimulai dengan penyampaian ubarampe siraman kepada pengantin puteri termasuk toya Perwita Adi dari Maerokoco ke Ndalem Kepatihan Pura Pakualaman serta pengantin putra di Parangkarsa. Ubarame berupa handuk, ratus, kebaya dan lainnya.
Sebelum ritual siraman, caten melakukan sungkeman kepada orangtua masing-masing pengantin. Caten puteri dalam prosesi siraman dikenakan pakaian dari bunga melati di bagian dadanya. Sebelumnya Gusti Putri terlebih dulu untuk memberikan pangestu atau ijin.
"Setelah siraman berjumlah ganjil, Gusti Putri yang mengakhiri dengan berwudlu dan pecah klenthing sambil mengucap niyat ingsun mecah klenthing dadi sarana pecah pamore BPH Kusumo Kuntonugroho," jelasnya.
Upacara siraman diakhiri dengan caten puteri yang berwudlu. GKBRAA Paku Alam X pun melakukan prosesi pecah klenthing sambil mengucap doa memecah pamor caten puteri.
"Ucapan tersebut adalah harapan pada saat calon pengantin perempuan dirias akan memancarkan aura sehingga terlihat semakin cantik," ujarnya.
Usai Siraman, caten puteri mengikuti prosesi Ngerik yang juga dilakukan oleh GKBRAA Paku Alam X dan dilanjutkan perias penganten. Prosesi ini memiliki arti mencukur sinom atau rambut halus yang ada di dekat dahi.
Setelah rambutnya kering, calon pengantin wanita mulai dirias dengan membuat cengkorongan paes. Caten puteri juga diberi pakaian kain batik bermotif Indra Widagda Jatmika yang merupakan varian motif Indra Widagda dengan paduan motif tradisional ‘nitik’.
Hal senada dilakukan pada caten putera yang berganti busana di KD Gedhong Ijem usai Siraman. Caten putera mengenakan nyamping batik bermotif Indra Widagda Jatmika yang merupakan varian motif Indra Widagda dengan paduan motif tradisional ‘nitik’.
"Kain motif Indra Widagda Jatmika mengandung harapan akan hadirnya ketenangan dan keharmonisan di hati kedua calon pengantin," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
7 Sepatu Lari Murah 200 Ribuan untuk Pelajar: Olahraga Oke, buat Nongkrong Juga Kece
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Bupati Bantul Setuju PSIM Main di SSA, Tapi Suporter Wajib Patuhi Ini
-
Efek Prabowo: Pacuan Kuda Meledak! Harga Kuda Pacu Tembus Miliaran
-
Bahaya di Balik Kesepakatan Prabowo-Trump: Data Pribadi WNI Jadi Taruhan?
-
Dampak Larangan Study Tour: Keraton Jogja Ubah Haluan, Tawarkan Wisata yang Bikin Anak Betah
-
Fakta Sebenarnya Jurusan Jokowi di UGM: Bukan Teknologi Kayu? Teman Kuliah Ungkap Ini