SuaraJogja.id - GoPay dan Bank Jago kini mempermudah pengguna untuk bisa menabung di aplikasi GoPay melalui GoPay Tabungan by Jago.
GoPay Tabungan by Jago adalah produk tabungan dari Bank Jago yang tersedia di dalam aplikasi GoPay dan menawarkan berbagai jenis rekening sesuai dengan kebutuhan pengguna, mulai dari pembayaran sehari-hari hingga menabung untuk masa depan.
Berdasarkan data Bank Indonesia tahun 2021, terdapat 97 juta orang dewasa di Indonesia yang masuk ke dalam kategori unbanked atau tidak memiliki akun di bank.
Menurut riset Bank Dunia (Global Findex Database 2021) sejumlah tantangan yang dihadapi masyarakat Indonesia diantaranya lokasi bank yang cukup jauh, keterbatasan uang, dan biaya administrasi yang mahal.
Baca Juga: Kerja Sama dengan UGM, BTN Siapkan Klinik Rumah Swadaya bagi Masyarakat yang Butuh Informasi
Lewat GoPay Tabungan by Jago, pengguna bisa menabung mulai dari Rp1 serta menikmati saldo yang bertumbuh, tanpa biaya administrasi bulanan. Selain itu, GoPay Tabungan by Jago diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia, serta saldo pengguna dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Andreas Santopen, Head of Banking and Financial Management GoPay, mengatakan, “Tidak lagi hanya untuk pembayaran, GoPay terus melengkapi layanan untuk membantu pengguna mengatur keuangan dengan lebih baik. Melalui GoPay Tabungan by Jago, sekarang pengguna bisa mengakses produk tabungan dengan mudah di dalam aplikasi GoPay.”
“Hal ini sejalan dengan misi GoPay dalam memberikan akses layanan keuangan bagi masyarakat luas, khususnya mereka yang belum memiliki akses ke layanan perbankan,” tambah Pen.
Berdasarkan data LPS pada 2022, rasio simpanan terhadap produk domestik bruto di Indonesia berada di angka 38,38%, yang artinya masih banyak masyarakat Indonesia yang belum menabung. Rasio ini berada di bawah negara tetangga, termasuk Filipina (77,74%), Malaysia (122,59%), Thailand (135,69%) dan Singapura (141,14%).
Rendahnya rasio tersebut dapat disebabkan oleh keterbatasan dana atau minimnya kebiasaan menabung di kalangan masyarakat.
Baca Juga: Absen Beli Pentol Selama Dua Tahun, Gadis Ini Pamer Hasil Tabungannya Bertumpuk-tumpuk
Irene Santoso, Head of Customer Value Management Bank Jago, mengungkapkan, “Sebagai bank berbasis teknologi yang tertanam dalam ekosistem digital, Bank Jago terus memperdalam kolaborasi strategis dengan GoPay melalui GoPay Tabungan by Jago. Kami berkomitmen untuk terus memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses produk tabungan serta menambahkan fitur-fitur yang berguna bagi masyarakat untuk menumbuhkan kebiasaan menabung.”
Berita Terkait
-
Mau Aman saat Negara Krisis? Kamu Harus Punya Uang Tunai Segini di Rumah
-
BSI Targetkan 6,7 Juta Rekening Tabungan Haji
-
Harga Emas Terbang Tinggi! Saatnya Investasi atau Justru Jual Simpanan?
-
Klaim Link DANA Kaget Malam Ini untuk Isi Saldo GoPay, Raih Uang Hingga Ratusan Ribu!
-
Ingin Pinjam Uang Tapi Kena BI Checking? Ini Aplikasi Pinjam Uang Tak Perlu SLIK OJK
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin