SuaraJogja.id - Universitas Gadjah Mada atau UGM tengah mendalami kerja sama dengan perusahaan pinjaman online atau pinjol Danacita yang menyediakan opsi pembayaran kredit uang kuliah tunggal (UKT) bagi mahasiswa. Peninjauan ulang terkait kerja sama tersebut akan segera dilakukan.
"Sebetulnya itu (kerja sama Danacita) sedang diinvestigasi. Dulu itu kira-kira tahun 2022, sbelum saya warek kayaknya memang ada kerjasama, di level magister manajemen setahu saya tetapi lebih baik diklarifikasi, karena mau diperbaiki, dibenahi," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM), Arie Sujito, Kamis (8/2/2024).
Disampaikan Arie, pihaknya akan melihat sejauh mana kontrak dengan perusahaan penyedia jasa pinjol tersebut. Tak menutup kemungkinan pula kerja sama itu bisa diakhiri.
"Nanti kira-kira kita cek kontraknya sampai kapan. Maka itu, ini lagi didalami," ucapnya.
Menurutnya UGM harus merepons mengenai berbagai perspektif negatif pinjol tersebut. Sehingga evaluasi kerja sama ini memang penting untuk dilakukan.
"Kita harus merespon tentang kecenderungan image yang negatif terhadap pinjol. Saya adalah orang yang enggak setuju tetapi itu peristiwa kerja sama sudah lama, pernah 2022 ya. Maka itu akan dievaluasi dan sebagainya," tuturnya.
Arie mengatakan pihaknya turut membuka peluang untuk berupaya membuat skema-skema bantuan kredit sendiri yang dilakukan oleh UGM.
"Sekali lagi kita sedang dalami kemudian untuk mengambil policy tapi prinsipnya karena image yang negatif itu kan harus direspon dan saya memilih untuk UGM mengambil memfasilitasi kredit tersendiri yang bisa untuk para mahasiswa," tambahnya.
Sudah Digunakan 33 Mahasiswa
Baca Juga: Afnan Malay Benarkan Siap Bakar Ijazah UGM Lantaran Malu Melihat Penyimpangan yang Dilakukan Jokowi
Universitas Gadjah Mada (UGM) diketahui turut bermitra dengan lembaga keuangan penyedia pinjaman online (pinjol) Danacita. Sejauh ini tercatat ada 33 mahasiswa pascasarjana yang menggunakan skema pembayaran pinjol tersebut.
Sekretaris UGM Andi Sandi menuturkan skema itu baru diterapkan pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM sejak Juni 2022. Walaupun memang Memorandum of Understanding (MoU) dengan universitas sudah diteken sejak Agustus 2022 lalu.
"Sampai hari ini ada 33 yang menggunakan (Danacita), sebagai catatan perlu digarisbawahi yang menggunakan adalah mahasiswa pascasarjana yang sudah bekerja. Jadi artinya kemudian ini digunakan itu oleh orang yang memang paham dengan penggunaan itu," kata Andi saat dihubungi, Kamis (1/2/2024).
Pemahaman para pengguna skema pembayaran UKT dengan pinjol itu menjadi penting. Hal itu dibuktikan dengan tidak ada masalah yang muncul dari skema pembayar tersebut sejauh ini.
"Sampai sekarang tidak ada yang bermasalah dengan proses pembayaran (pinjol) ini. Jadi di UGM ya fine-fine aja dan itu opsi ya, catatan bahwa itu opsi tidak ada kewajiban, itu opsi," tuturnya.
Andi menuturkan bahwa skema pembayaran UKT melalui Danacita itu merupakan opsi terakhir bagi mahasiswa. Pasalnya ada proses lain mulai dari mengajukan penurunan UKT hingga program beasiswa yang bisa dimanfaatkan para mahasiswa.
Berita Terkait
-
Pakar Hukum Tata Negara: Pelanggaran Etik Ketua KPU RI Seharusnya Jadi Sandaran Publik Pilih Pemimpin
-
Pakar Hukum Tata Negara UGM Sebut Putusan Etik DKPP yang sanksi Ketua KPU RI Terlambat, Ini Penjabarannya
-
Sudah Digunakan Mahasiswa Pascasarjana, UGM Pastikan Skema Pinjol untuk Bayar UKT Tak Tambah Beban
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Pakar Soroti Peluang Kerja Luar Negeri, Kabar Gembira atau Cermin Gagalnya Ciptakan Loker?
-
Menko Airlangga Sentil Bandara YIA Masih Lengang: Kapasitas 20 Juta, Baru Terisi 4 Juta
-
Wisatawan Kena Scam Pemandu Wisata Palsu, Keraton Jogja Angkat Bicara
-
Forum Driver Ojol Yogyakarta Bertolak ke Jakarta Ikuti Aksi Nasional 20 November
-
Riset Harus Turun ke Masyarakat: Kolaborasi Indonesia-Australia Genjot Inovasi Hadapi Krisis Iklim