Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 08 Februari 2024 | 16:29 WIB
Ban-ban bekas yang sudah dicat di Bukit Bego, Jalan Dlingo-Imogiri, Wukirsari, Imogiri, Bantul agar kendaraan tak membentur tebing, Senin (14/2/2022). (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

Tapi karena terlalu keras tekstur tanahnya akhirnya tak bisa datang lalu ditinggal. 

Lokasi yang punya pemandangan indah itu kemudian kerap dijadikan tempat janjian warga. Untuk memudahkan mereka pun menyebutnya bukit Bego karena ada begonya saat itu.

Jalur Curam

Kawasa Bukit Bego ini dikenal sebagai salah satu jalur yang ekstrim. 

Baca Juga: Pemkab Bantul Usulkan Dua Pasar Tradisional Ini Dilakukan Revitalisasi Pada Tahun 2024

Bila menuju kawasan bukit bego dari arah Dlingo atau kawasan Kebun Buah Mangunan, jalurnya memiliki turunan yang curam.

Turunan curam itu sudah dimulai dari kawasan wisata Watu Goyang. 

Untuk menjaga keselamatan, di titik tersebut banyak dipasang rambu peringatan.

Kontur jalan menurun sekitar 200 meter ada tikungan ke kiri dan di sekitar itulah terdapat Bukit Bego.

Langganan Kecelakaan

Baca Juga: Tiga Tahun Setor Rp12 Juta Perbulan untuk Digandakan Hasilnya Zonk, Warga Piyungan Bantul Tertipu Hampir Rp432 Juta

Mengingat kondisi jalurnya yang ekstrim yang didominasi turunan curam, kawasan Bukit Bego ini kerap terjadi kecelakaan.

Salah satunya kecelakaan bus PO Gandhos Abadi yang terjadi pada Minggu (6/2/2022) silam. 

Dalam kecelakaan itu sebanyak 14 orang tewas termasuk diantaranya sopir bus.

Kemudian pada Rabu (18/10/2023) kecelakaan menimpa sebuah truk di kawasan Bukit Bego. 

Truk tersebut terjun ke jurang lantaran sopir bus tak hapal jalur. 

Akibat kecelakaan itu sopir meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit, sementara dua orang lainnya mengalami luka berat.

Load More