Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 19 Februari 2024 | 22:18 WIB
Pria diduga intel menyusup ke markas AMIN di Kotabaru Jogja. [RikeSants/Twitter]

SuaraJogja.id - Sebuah video viral di X (dulu Twitter) salah seorang anggota polisi yang diminta pergi oleh timnas Anies-Muhaimin saat rapat di Kotabaru, Yogyakarta, Senin (19/02/2024). Dalam video tersebut, tim relawan capres nomor urut 01 tersebut meminta anggota polisi yang mengaku dari Polresta Yogyakarta yang berada di acara tersebut keluar dari tempat mereka berkumpul.

Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Dwi Daryanto dalam keterangannya kepada wartawan, Senin Malam mengungkapkan kejadian tersebut terjadi pada Minggu (18/02/2024) saat Polresta Yogyakarta melakukan pengamanan di sejumlah kemantren. Pengamanan dilakukan saat rekapitulasi hasil pemungutan suara Pemilu.

"Lalu ada informasi tim pemenangan [capres] nomor [urut] 01 di kotabaru itu ada pertemuan berkaitan dengan rencana aksi memprotes pemilulah, seperti itu," ujarnya.

Kemudian dari hasil informasi itu, menurut Dwi, maka Polsek Gondokusuman melakukan pengamanan tertutup. Diantaranya menugaskan salah seorang anggota polisi ke pertemuan tersebut.

Baca Juga: Prabowo Sebut Koalisi Indonesia Maju Tim Jokowi, Cak Imin: Enggak Peduli

Saat sudah masuk ke pertemuan Timnas AMIN, anggota polisi yang tengah sakit dan pernah kena stroke tersebut tidak dikenali oleh tim relawan AMIN saat mereka keluar dari pertemuan. Keberadaan dia di tempat itu pun  dipertanyakan oleh anggota tim relawan lainnya. Dalam kejadian tersebut, ada juga relawan yang menyatakan mereka dipantau intel

"La terus, dia mengaku kalau anggota [polisi] dan melakukan pengamanan tertutup di acara itu. Ketua acara itu sebenarnya tidak masalah, kan itu biasa [kalau ada polisi melakukan pengamanan]. Tapi tim-tim [relawan] yang lain kan tidak kenal maka dia melakukan protes, lalu bertanya-tanya. Jadi ceritanya seperti itu," ungkapnya.

Namun kejadian tersebut sudah bisa diatasi oleh anggota Polsek Gondokusuman tersebut. Dia juga diperbolehkan meninggalkan lokasi.

"Udah itu aja, tapi kan viralnya ada narasi acara diinteli (diawasi-red) dan sebagainya," ujarnya.

Dwi menambahkan, kejadian tersebut sudah diklarifikasi Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma bersama Relawan AB Ningrat. Persoalan itu sudah selesai dan video yang beredar akan di-take down atau diturunkan oleh tim relawan.

Baca Juga: Respons PDI Perjuangan Soal Video Pose Dua Jari dari Mobil Kepresidenan

Apalagi anggota polisi yang bertugas di acara tim relawan sebenarnya masih dalam kegiatan ketugasannya mengawal Pemilu. Namun karena ada informasi akan adanya unjuk rasa hasil pemilu, maka salah satu petugas kepolisian diterjunkan ke pertemuan tersebut.

"Anggota juga tidak dapat perlakuan fisik, hanya ditanya-tanya saja dan disuruh pulang. Diperlakukan baik, hanya kesalahpahaman dan tadi sudah diklarifikasi, pak kapolresta sudah ketemu tim relawan AB Ningrat. [Persoalan] sudah clear, sudah beres semua," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More