SuaraJogja.id - Para petani di Gunungkidul mengaku stok gabah di rumah mereka kian menipis, bahkan ada yang mengaku kehabisan persediaan. Sementara tanaman yang mereka budidayakan pada musim tanam I ini belum waktunya dipanen.
Sehingga petani menganggap wajar, meski komoditas masih tersedia namun harga beras di Kabupaten Gunungkidul kian menunjukan kenaikan. Saat ini, beras jenis premium yang biasa dipatok dengan harga Rp 15 ribu sampai Rp 16 ribu perkilogramnya, kini mencapai Rp 17 ribu sampai dengan 18 ribu perkilogramnya.
Petani asal Sambirejo Kapanewon Semin Gunungkidul, Wahyu (52) mengaku stok gabah di rumahnya sudah habis sebulan yang lalu. Panjangnya musim kemarau kemarin mengakibatkan stok gabah di rumahnya semuanya sudah habis dikonsumsi bersama keluarga.
"Panen terakhir kemarin dapat 8 karung. Anak saya lima masih kecil-kecil, ya kemakan semua berasnya. Kan tanam lagi mundur to karena kemaraunya panjang banget kemarin," tutur dia, Kamis (22/2/2024).
Akibatnya sudah sebulan terakhir dia terpaksa membeli beras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Wahyu mengaku kaget karena ternyata harga beras terus mengalami kenaikan dari hari ke hari. Bahkan dia harus menebus Rp 80.000 untuk kemasan 5 kilogram.
"Gilak harganya. 80 lho untuk 5 kilogram,"keluhnya.
Petani lain asal Dusun Plumbungan Kalurahan Putat Kapanewon Patuk, Harmini mengaku stok gabah di rumahnya tinggal 3 karung. Padahal tanaman yang dia budidayakan di musim tanam pertama ini masih lama untuk bisa dipanen. Sehingga dia khawatir stok gabah yang bisa dijadikan beras sudah habis sebelum panen dilakukan.
Setiap kali panen, dirinya mendapat gabah sebanyak 16 karung. Ada yang sebagian ia jual namun lebih banyak disimpan untuk dikonsumsi sendiri dan cadangan. Namun kini persediaannya sangat menipis tidak seperti musim-musim tanam sebelum-sebelumnya.
"Ini sudah kepakai (dikomsui semua). Sudah mau habis belum panen. Mana mau puasa lagi," kaya dia.
Baca Juga: Meski Tak Melimpah, Stok Beras di Sleman Dipastikan Cukup Hingga Lebaran
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul Rismiyadi mengakui jika stok beras di petani banyak berkurang. Kendati demikian, stok beras atau gabah di tingkat petani masih mencukupi hingga panen berikutnya. Sebab, sudah ada beberapa kapanewon yang bakal panen.
Menurut Rismiyadi, meski hujan mundur di musim tanam pertama mengakibatkan musim tanam di Gunungkidul rata rata dimulai di bulan Januari 2024, dan mengakibatkan panen mundur, namun tidak semua wilayah Kapanewon sama kondisinya
"Saya sudah lakukan pemantauan pertanaman padi dan jagung sekaligus safari panen tanaman pangan perdana," ujarnya.
Dia menyebut hari Rabu (20/2/2024) kemarin Panen padi perdana di 2024 sudah dilaksanakan di kelompok tani Tani Rukun, Seladi, Umbulrejo, Ponjong. panen padi di Kabupaten Gunungkidul telah dimulai dengan hasil yang cukup bagus di tengah musim yang kurang bersahabat atau tidak menentu.
Dirinya sangat mengapresiasi jerih payah para petani yang terus bersemangat menanam padi. Total pertanaman padi di Gunungkidul pada musim tanam pertama baik di lahan sawah maupun lahan kering mencapai 47.509 Ha dengan rincian tanam di Nopember 2023 seluas 9.412 ha, tanam di Desember 2023 seluas 11.566 ha dan tanam di Januari dengan padi bantuan pemerintah mencapai 2.000 ha dan sisanya swadaya.
"Pada akhir Febuari ini diharapkan ada panen padi Gunungkidul paling tidak 8.470 Ha, sisanya akan panen di Maret 2024,"tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Dirut PSIM Yogyakarta Dapat Kesempatan Belajar di NFL, Satu-satunya dari Indonesia
-
Hadirkan Perumahan Mewah di Tengah Kota Yogyakarta, Nirwana Villas Malioboro Pastikan Legalitas Aman
-
Konser "Jogja Hanyengkuyung Sumatra": Kunto Aji hingga Shaggydog Ikut Turun Gunung
-
Danantara dan BP BUMN Siagakan 1.000 Relawan untuk Tanggap Darurat
-
Bantu Korban Sumatera, BRI Juga Berperan Aktif Dukung Proses Pemulihan Pascabencana