SuaraJogja.id - Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman mengungkap temuan kasus antraks di wilayahnya. Temuan ini menyusul laporan uji lab dari ternak mati di Padukuhan Kalinongko Kidul, Gayamharjo, Prambanan.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Sleman Suparmono mengungkap bahwa temuan itu bermula pada 7 Maret 2024 lalu Kepala Dukuh Kalinongko Kidul melaporkan ada satu ekor sapi betina umur satu tahun mati. Kematian itu disertai dengan gejala klinis berupa keluar kotoran dan darah dari anus.
Dari laporan itu, Petugas Pusat Kesehatan Hewan Prambanan lantas melakukan pengambilan sampel darah. Selanjutnya oleh Tim Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sleman sampel darah langsung dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates.
Pada tanggal yang sama, ada lagi satu ekor kambing milik seorang warga yang mati. Kematian kambing ini tidak dilaporkan ke petugas dan bangkainya dibuang ke sungai.
Dikarenakan pelapor kematian sapi tersebut adalah Kepala Dukuh Kalinongko Kidul, Gayamharjo maka petugas berasumsi bahwa lokasi ternak mati tersebut masih berada di wilayah Gayamharjo, Prambanan.
"Pada saat akan dilakukan penguburan baru teridentifikasi bahwa lokasi kandang ternak tersebut berada di Kayoman, Serut, Gedangsari, Gunungkidul," ujar Suparmono, dalam keterangannya, Jumat (15/3/2024).
Selanjutnya temuan tersebut dilaporkan kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul. Dari investigasi diperoleh informasi bahwa beberapa hari sebelumnya ada ternak kambing dan paket daging yang masuk ke Kayoman berasal dari Kalinongko Kidul.
"Lokasi kematian ternak sapi ini merupakan daerah perbatasan tiga wilayah, yaitu Prambanan, Gantiwarno dan Gedangsari. Masyarakat di wilayah tersebut banyak yang masih berkerabat dan merupakan saudara, termasuk juga tradisi dan budayanya," terangnya.
Pada tanggal 8 Maret 2024, DP3 Sleman dan Pusat Kesehatan Hewan Prambanan melakukan investigasi di Kalinongko Kidul. Investigasi itu dilakukan bersama dengan Tim Puskesmas Prambanan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.
Baca Juga: Satu Orang Meninggal Dunia, 53 Warga DIY Suspek Antraks
Dari investigasi tersebut diperoleh beberapa informasi bahwa sejak tanggal 14 Januari 2024 sampai dengan 2 Maret 2024 tercatat ada 8 ekor kambing dan 1 ekor sapi yang mati. Ternak tersebut ada yang mati lalu dikubur, mati dibuang ke sungai, dan sakit disembelih.
"Semua kejadian pada tanggal tersebut tidak dilaporkan kepada petugas Pusat Kesehatan Hewan Prambanan maupun petugas lain di Prambanan," ungkapnya.
Hasil sampel darah yang tadi dikirim DP3 ke Balai Besar Veteriner Wates pun keluar pada 8 Maret 2024. Hasilnya sampel darah tersebut dinyatakan positif antraks.
Pada tanggal 8 Maret 2024 itu juga Tim Balai Besar Veteriner Wates mengambil sampel tanah di Kalinongko Kidul. Tepatnya pada lokasi penyembelihan dan pengulitan ternak yang disembelih.
"Pada tanggal 13 Maret 2024 hasil uji sampel tanah di Kalinongko Kidul yang diambil Tim Balai Besar Veteriner Wates pada tanggal 8 Maret 2024 dan telah diperiksa oleh Balai Besar Veteriner Wates dinyatakan positif," tuturnya.
DP3 Sleman juga sudah koordinasi dengan Tim Balai Besar Veteriner Wates untuk membagi Kalinongko Kidul ke beberapa zona atas temuan tersebut. Pertama yakni zona merah yang menjadi titik kasus terjadi dan semua area pendistribusian daging.
Berita Terkait
-
Kabur Usai Bacok Orang di Jalanan Sleman, Satu Pelaku Klitih Tewas Kecelakaan dan Satu Pelaku Ditangkap Polisi
-
Gasak Ratusan Hp dari Sebuah Konter di Sleman Bernilai Rp600 Juta Lebih, Tiga Pelaku dan Satu Penadah Dicokok Polisi
-
Gerah Antraks Terus Berulang, Sri Sultan HB X Minta Warga Hentikan Tradisi Brandu
-
Satu Orang Meninggal Dunia, 53 Warga DIY Suspek Antraks
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- 40 Kode Redeem FF Terbaru 16 Agustus 2025, Bundle Akatsuki dan Emote Flying Raijin Wajib Klaim
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Terbaru Agustus 2025, Spek Gahar Cuma Rp 2 Jutaan!
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
Terkini
-
Soft Launching Buku Roy Suryo dkk di UGM 'Diganggu', AC dan Lampu Dipadamkan
-
View Menoreh dari Foodcourt Pasar Godean? Ini Rencana Pemkab Sleman
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Pemotretan Road to Prawirotaman Fashion on the Street
-
UGM Angkat Bicara, Ini Kronologi Lengkap Acara Roy Suryo dkk di UC Hotel Tak Difasilitasi Penuh
-
Pemkab Gunungkidul Tidak Naikkan PBB 2025 Demi Ekonomi Warga, Tapi Ingat Deadline-nya