Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Sabtu, 16 Maret 2024 | 15:24 WIB
petugas pemadam kebakaran berupaya melakukan evakuasi sarang tawon di kediaman warga Bantul. [kontributor/Julianto]

SuaraJogja.id - Nasib apes dialami oleh Sakiyo Hadi, kakek asal Dusun Sentulrejo Kalurahan Bawuran Kapanewon Pleret Bantul ini. Kakek berumur 77 tahun mengalami luka di sekujur tubuh dan meninggal dunia usai diserang ribuan tawon Gung. 

Jumat (15/3/2024) pagi, Mbah Sakiya diserang tawon Gung saat mencoba membentulkan genteng atap rumahnya yang melorot akibat bencana hujan dan angin kencang Kamis (16/3/2024). Mbah Sakiya sempat dilarikan ke rumah sakit namun hanya diminta rawat jalan. 

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana W menuturkan kakek berumur 77 tahun ini meninggal Jumat petang kemarin sekira 17.30 WIB. Mbah Sakiyo mengalami luka di sekujur tubuh usai.disengat ribuan tawon Gung yang mengamuk yang sarangnya rusak karena ketidaksengajaan. 

"Tawon Gung itu ngamuk karena sarangnya rusak tertimpa genteng yang jatuh," ujar dia

Baca Juga: Gegara Uang Rp50 Ribu, Pemuda Asal Sedayu Ini Bacok Petani Berkali-kali Menggunakan Celurit

Berdasarkan keterangan keponakan korban, lanjut dia, yang bernama Kadarisman (36),  bahwa pada hari itu pukul 09.00 WIB korban naik ke atas rumah untuk memperbaiki genteng yang rusak diterpa angin kencang. Kebetulan di bawahnya ada sarang tawon Gung berukuran besar. 

Saat mencoba mengganti genteng yang rusak, tanpa sengaja genteng ada yang jatuh. Apes, genteng tersebut jatuh tepat mengenai sarang tawon di dekatnya. Tawon yang ada di dalam sarang kemudian berhamburan keluar. 

Mbah Sakiyo yang berada di dekat sarang tawon tersebut langsung menjadi sasaran amukan tawon tersebut. Mbah Sakiyo panik dan tidak bisa melawan serangan tawon tersebut. 

"Mbah Sakiyo hanya bisa berteriak meminta tolong. Tak bisa melawan," tambahnya. 

Melihat hal tersebut, Kadarisman kemudian berusaha mengevakuasi Mbah Sakiyo. Kadarisman berusaha mengusir tawon gung ini dengan membawa bara api. Kadarisman kemudian berusaha menurunkan Mbah Sakiyo dari atap rumah. 

Baca Juga: Buaya Sepanjang 2 Meter Berkeliaran di Perumahan Ngestiharjo Bantul, Sempat Masuk Garasi Warga

"Karena korban luka dan sempat pingsan, korban lalu dibawa oleh Kadarisman bersama istri korban, Siti Jarihah (57)," tambahnya. 

Selanjutnya korban mendapatkan perawatan dan obat jalan, sehingga dibawa kembali ke rumah oleh keluarganya. Sekitar pukul 12.00 WIB waktu tersebut, korban sudah merasa agak enakan.

Lalu anaknya yang bernama Novi Dwi Lestari (28) menunggui ayahnya tersebut.  sekitar pukul 16.30 WIB, berdasarkan informasi dari anak korban yang menunggui, diketahui korban sudah meninggal dunia. 

"Selanjutnya anggota Polsek Pleret cek TKP dan monitor evakuasi sarang tawon oleh team BPBD Bantul,"tutur dia. 

Kontributor : Julianto

Load More