SuaraJogja.id - Mewujudkan perguruan tinggi yang aman bebas dari kekerasan seksual menjadi tanggung jawab bersama warga kampus. Peran serta organisasi mahasiswa dibutuhkan untuk menjadi agen pencegahan kekerasan kekerasan seksual.
Hal ini terungkap dalam kegiatan Ngabuburit Bareng Satgas PPKS ‘Berani Speak Up Lawan Kekerasan Seksual’, di Ruang Citra II Universitas Amikom Yogyakarta, Rabu (20/3/2024) dengan peserta dari organisasi organisasi dan mahasiswa umum. Kegiatan itu menghadirkan Sukiratnasari, aktivis perempuan sekaligus advokat, dan Ketua Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).
Menurut Sukiratnasari, Satgas PPKS dan Organisasi Mahasiswa dapat melakukan kolaborasi dalam melakukan pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. Hal ini dilakukan dengan memaksimal divisi advokasi yang sudah melekat di organisasi kemahasiswaan.
“Mereka diberikan pelatihan untuk menjadi support system Satgas, seperti paralegal (volunteer) di lembaga bantuan hukum yang diberikan pelatihan khusus,” ujarnya.
Ia menjelaskan hal yang perlu dikuasai mahasiswa dalam melakukan pencegahan, misalnya dalam menggali informasi penyintas dan membuat berita acara pemeriksaan. Meski demikian, dibutuhkan komitmen agar kolaborasi tersebut tetap dapat menjaga kerahasiaan identitas penyintas.
Sukiratnasari mengatakan kekerasan seksual di lingkungan kampus dapat melibatkan pelaku dari kalangan mahasiswa, tenaga kependidikan, dan pimpinan dosen. Acapkali juga karena adanya relasi kuasa dalam proses belajar-mengajar, pengabdian masyarakat, bimbingan, kuliah kerja nyata, dan magang.
“Untuk batasan kekerasan seksual sendiri memiliki rumus. Di dalamnya, ada relasi kuasa atau tidak? Ada konsen atau persetujuan untuk melakukan atau tidak? Dan kondisi diam, tidak merespon belum tentu adalah persetujuan. Karena mungkin saja korban mengalami kelumpuhan sementara atau lebih dikenal tonic immobility,” jelasnya.
Andreas Tri Pamungkas, Ketua Satgas PPKS Universitas Amikom Yogyakarta mengatakan kegiatan ‘Ngabuburit Bareng Satgas PPKS’ tersebut digelar sebagai upaya agar mahasiswa terlibat aktif dalam pencegahan kekerasan seksual di lingkungan kampus dengan mendaftar sebagai volunteer.
“Harapannya organisasi mahasiswa tidak menjadi ruang bagi pelaku kekerasan seksual, tapi jadi garda depan untuk menyampaikan isu dan mengkampanyekan pencegahan kekerasan seksual di kampus,” ungkapnya.
Baca Juga: Perkembangan Dugaan Kekerasan Seksual di SD Swasta, KPAID Kota Jogja: Ada Satu yang Terbukti
Andreas mengatakan keberadaan volunteer dapat semakin menguatkan keberadaan Satgas PPKS yang baru saja terbentuk di Agustus 2023 silam. Dalam rangka melakukan penguatan kerorganisasian tersebut, Satgas tengah merumuskan upaya keterlibatan dosen dan tenaga kependidikan di luar pengurus harian untuk tergerak melakukan upaya pencegahan dan penanganan.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Amikom Yogyakarta, Achmad Fauzi menyampaikan, persoalan kekerasan seksual di lingkungan kampus cukup memprihatinkan. Karenanya, harus ada kepedulian meskipun bukan menjadi anggota Satgas PPKS.
“Dengan demikian diperlukan sinergi dan kolaborasi dengan organisasi mahasiswa ataupun dengan mahasiswa itu sendiri (di luar keorganisasian), sehingga dapat meminimalisir kekerasan seksual,” paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Rekor Dunia, Yogyakarta Ubah Budaya Lewat Aksi 10 Ribu Penabung Sampah
-
Wisata Premium di Kotabaru Dimulai! Pasar Raya Padmanaba Jadi Langkah Awal Kebangkitan Kawasan
-
Gunung Merapi Muntahkan Dua Kali Awan Panas dan Ratusan Lava Sepekan Terakhir
-
Geger SPBU Gito Gati Dicurigai Jual Pertamax Tercampur Solar, Pertamina Angkat Bicara
-
'Jangan Main-main dengan Hukum!' Sultan HB X Geram Korupsi Seret Dua Mantan Pejabat di Sleman