SuaraJogja.id - Sampah-sampah yang berserakan di berbagai ruas jalan pasca tak tertampung di sejumlah depo ataupun Tempat Pembuangan Sampah (TPS) akhirnya berdampak buruk. Sejumlah ruas jalan digenangi air luapan hujan yang turun beberapa waktu terakhir.
"Yang keliatan [luapan hujan] terjadi itu di ringroad utara di daerah condong catur saat terjadi hujan lebat itu air meluap sampai ke jalan [karena tersumbat sampah]," papar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad di Yogyakarta, Kamis (25/04/2024).
Selain ruas jalan, menurut Noviar, sejumlah sungai juga meluap akibat tersumbat sampah, terutama saat curah hujan tinggi. Sulitnya warga membuang sampah ke depo maupun TPS membuat mereka memilih membuang sampah ke sungai.
Berdasarkan data BPBD DIY, sejumlah bantaran sungai berpotensi mengalami banjir akibat curah hujan tinggi yang diperparah dengan menumpuknya sampah. Diantaranya Kali Code, Kali Gajah Wong dan Kali Winongo.
Baca Juga: Pengolahan di Jogja Tak Optimal Selama Libur Lebaran, Desentralisasi Sampah Terpaksa Mundur
"Sehingga air itu tidak tertampung di sungai karena ada sumbatan sampah. Jadi ada beberapa tempat lain di kota juga kita alami saat hujan lebat, ini potensi yang terjadi," tandasnya.
Persoalan sampah yang terjadi di kabupaten/kota di DIY diharapkan Noviar bisa segera ditangani. Terlebih tak lama lagi kebijakan desentralisasi pengelolaan sampah akan diterapkan di masing-masing wilayah. Kesiapsiagaan kabupaten/kota dibutuhkan agar masalah sampah tidak berdampak pada meningkatnya potensi bencana di DIY pasca desentralisasi sampah.
BPBD DIY sendiri berupaya berkoordinasi dengan BPBD di tingkat kabupaten/kota serta forum di tingkat kalurahan untuk mengantisipasi potensi bencana, termasuk yang diakibatkan masalah sampah. Diantaranya dengan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengelola sampah secara mandiri agar bermanfaat dan tidak membuang sampah sembarangan.
Edukasi dinilai penting karena ada 12 potensi bencana di DIY. Meski indeks potensi bencana mengalami penurunan, pada 2023 lalu terjadi lebih dari 100 bencana yang terjadi di kota ini.
"Kalau untuk penindakan bukan wewenang kami, kami lebih melalukan edukasi," imbuhnya.
Baca Juga: Kebut Persiapan Desentralisasi Sampah, Pemkot Jogja Targetkan Bisa Serap Sampah 135 Ton per Hari
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Rahasia Imun Kuat di Musim Hujan: 10 Buah Super yang Wajib Dikonsumsi
-
Penggunan Sistem Sirkular Dinilai Pelaku Industri Bisa Kurangi Sampah Plastik
-
Bridgestone Soroti Pentingnya Perawatan Ban Khususnya di Musim Hujan
-
Jangan Sampai Menyesal, Pentingnya Rawat sang Penyelamat di Kolong Mobil di Musim Hujan
-
Ruben Onsu Izinkan Betrand Peto Main Bola Saat Hujan, Asal....
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir
-
Kasus Jual Beli Bayi Terbongkar di Kulon Progo, Pelaku sudah Beraksi Belasan Kali
-
Jual Beli Anak di Kulon Progo Terbongkar, Orang Tua Bayi Tak Ditahan, Ini Penjelasannya
-
Bayi Dijual Rp25 Juta, Polisi Ringkus 4 Tersangka Jual Beli Anak di Kulon Progo