SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus mempercepat persiapan program desentralisasi sampah di wilayahnya. Salah satunya dengan memaksimalkan pengolahan di tiga lokasi TPST 3R yang tengah dikembangkan.
"Untuk persiapan desentralisasi kita terus ngebut untuk pembangunan yang ada di tiga lokasi baik di Nitikan, Kranom dan Karangmiri," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, Sabtu (20/4/2024).
Singgih menerangkan saat ini untuk TPST 3R yang berlokasi di Nitikan sudah dapat dioperasionalkan. Bahkan dari sana sudah menghasilkan Refuse Derived Fuel (RDF).
Sejauh ini untuk TPST 3R di Nitikan sudah dapat menyerap dan mengolah sampah setidaknya 60 ton per hari. Dengan pengolahan barupa RDF dan modul lainnya.
Baca Juga: Evaluasi Wisata selama Libur Lebaran, Pj Walikota Yogyakarta: Tidak Ada Komplain
"Jadi ini (Nitikan) sudah 60 ton (per hari). Kita akan coba efisiensienkan. Kemarin hitung-hitungan bisa sampai 75 ton per hari," ucapnya.
Sementara itu untuk TPST 3R di Kranon dan Karangmiri masih dalam proses pembangunan. Ditargetkan pada awal Mei 2024 nanti pembangunan sudah akan rampung.
"Kemudain yang di Kranon dan Karangmiri itu nanti bisa sekitar 60an ton," imbuhnya.
Secara hitung-hitungan, diakui Singgih memang total serapan sampah pada tiga lokasi TPST 3R itu belum bisa menyelesaikan total sampah di Kota Jogja. Pasalnya total produksi sampah harian di kota gudeg itu sebesar 200 ton per hari.
Kendati demikian, pihaknya menyebut sudah bekerja sama dengan stakeholder lain. Termasuk dengan beberapa kemitraan yang nanti akan membantu untuk menyelesaikan persoalan sampah ini.
Baca Juga: Beroperasi 11 Hari Selama Lebaran 2024, Tol Fungsional Jogja-Solo Dilewati 109 Ribu Lebih Kendaraan
"Tapi secara mayoritas kita olah sendiri di Kota Yogyakarta. Nah sisanya sedikti ini baru kita distribusikan ke beberapa mitra," tuturnya.
Singgih memastikan seluruh TPST 3R itu akan dioptimalkan pemanfaatannya. Termasuk dengan memperpanjang sif untuk pengolahan sampah tersebut.
Sisi kenyamanan bagi lingkungan sekitar lokasi TPST 3R pun menjadi perhatian. Misalnya dengan menciptakan pengolahan sampah yang tak bising dan tak menyebarkan bau tidak sedap.
"Sekarang masih (kirim ke Piyungan) sambil kita uji coba proses flow sehingga efisien. Tetap di sana ada kuota tapi kita udah coba untuk optimalisasi yang ada di Nitikan sehingga flownya supaya bisa lebih smooth," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
-
Sah! Sri Mulyani Lantik Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama jadi Bos Pajak dan Bea Cukai
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Punya Hubungan Dekat dengan Bintang Barcelona
Terkini
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia
-
Klik Link Aktif di Sini, Saldo DANA Langsung Tambah, Buktikan Sendiri
-
Ringankan Beban Ekonomi Masyarakat, Pemkab Sleman Gelar Pasar Murah
-
Drama Lempuyangan Memanas, PT KAI Minta Warga Kosongkan Rumah dalam Waktu Tujuh Hari
-
Cocok Buat Healing, Cek 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Makassar yang Layak Dikunjungi!