Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 04 Mei 2024 | 18:45 WIB
Warga melakukan pemilahan sampah organik menjadi BSF di Dusun Petung, Bangunjiwo, Yogyakarta, Sabtu (4/5/2024). [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]

Karenanya inisiasi Pemkab Bantul untuk membantu Pemkot harus disambut baik. Pemkot harus segera berkomunikasi dengan Pemkab untuk segera merealisasikan pengelolaan sampah secara bersama-sama.

"Mestinya ada komunikasi antara bantul dan kota, kalau kemudian bantul siap membantu persoalan sampah di kota, berarti tinggal komunikasi saja," paparnya.

Chief of Partnership Yayasan Benih Baik, Al Greeny S Dewayanti menambahkan, pihaknya berkolaborasi dengan dunia perbankan seperti Maybank Indonesia sejak setahun terakhir mengembangkan pengelolaan sampah organik di Dusun Petung, Bangunjiwo.

Instalasi di lahan seluas 150 meter persegi dirancang untuk menjadi pusat pengelolaan sampah organik dengan memanfaatkan Maggot atau Black Soldier Fly (BSF). Instalasi yang sudah jadi ini bisa mengelola sekitar 500 kg sampah organik menjadi Maggot.

Baca Juga: Rencana Pembangunan TPST di Piyungan Belum Berjalan, Pj Wali Kota Jogja Pastikan Terus Komunikasi

"Pengolahan sampah organik jadi BSF ini diharapkan bisa berkelanjutan kedepannya. Gerakan [pengolahan sampah organik jadi BSF] bisa dimonitoring dengan baik sehingga memberikan hasil manfaat positif," tandasnya.

Pengelolaan fasilitas sampah organik berbasis BSF ini, ditambahkan Pembina Yayasan Maybank Indonesia Budhi Dyah Sitawati, melibatkan masyarakat dan komunitas. Dengan demikian dampak ekonomi yang dihasilkan menjadi lebih optimal.

"Saat ini, masyarakat telah mendapatkan edukasi mengenai pengelolaan dan pemilahan sampah, juga mengenai alur kerja fasilitas pengelolaan sampah berbasis BSF," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Baca Juga: TPA Piyungan Akhirnya Ditutup, Begini Siasat Pemkot Jogja Atasi Persoalan Sampah

Load More