SuaraJogja.id - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah resmi menutup Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Piyungan mulai Rabu (1/5/2024) kemarin. Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta kini terus melakukan percapatan memaksimalkan program desentralisasi.
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, memastikan pihaknya siap untuk melaksanakan desentralisasi sampah di wilayahnya. Kini setidaknya ada tiga TPST 3R yang tengah berproses yakni TPST 3R Nitikan, Kranon, dan Karangmiri.
"Kita tingkatkan dari tiga TPST itu untuk kita lakukan percepatan untuk segera operasional TPST yang kedua dan ketiga, itu kemudian juga memaksimalkan di level hulunya," kata Singgih ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (2/5/2024).
Dirinci Singgih, untuk TPST 3R Nitikan sendiri sudah beroperasional sejak beberapa waktu lalu. Kini TPST 3R Nitikan bisa mengolah sampah dengan kapasitas 60-75 ton per hari.
Baca Juga: Buka Penjaringan Pilkada, PDIP Kota Jogja Tetapkan Calon Walikota Harus Bisa Tangani Sampah
"Walaupun di sana sini masih kita adakan evaluasi untuk efektivitasnya. Jadi kalau flownya belum lancar kemudian kita lakukan, jadi sistemnya seperti itu. Termasuk pengakutan dan sebagainya," ucapnya.
"Produk yang dihasilkan tentu harus lancar baik RDF maupun kompos. Jadi output dari TPST Nitikan ini adalah RDF bahan bakar alternatif dan kompos untuk pupuk di pertanian," sambungnya.
Kemudian untuk TPST 3R Kranon tengah memasuki tahap pembangunan akhir. Ditargetkan pada pekan pertama bulan Mei ini sudah dapat beroperasi.
Alat-alat pengolahan sampah sendiri sudah diatur di TPST 3R Kranon. Hanya tinggal menambah atap pada lokasi tersebut.
"Jadi begitu atap sudah naik, listrik sudah masuk dari beberapa waktu yang lalu, kemudian dilakukan uji coba sehingga TPST Kranon ini akan mengolah 40-45 ton per hari," ujarnya.
Baca Juga: Ditargetkan Awal Mei, Pemkot Jogja bakal Operasikan Satu Lagi TPST 3R
"Sehingga kalau ditotal 120 ton untuk dua TPST kita. Sedangkan volume sampah di kota ada 200an ton," imbuhnya.
Kemudian untuk TPST Karangmiri ini juga masih terus dikebut pengerjaannya. Targetnya pada akhir Mei TPST tersebut sudah bisa digunakan dengan kapasitas sekitar 25-30 ton sampah per hari.
"Selama kita sudah desentraliasi sampah ini maka ada selsih volume sampah dengan yang kita olah. Ini solusinya dengan kerja sama swasta untuk jeda waktu sampai Kranon dan Karangmiri operasional. Sehingga tidak kemudian kita biarkan nanti tambah menggunung tapi yang kita lakukan adalah kerja sama dengan swasta," kata dia.
Berita Terkait
-
LPKR Alihkan 3.200 Ton Sampah, Perkuat Inisiatif 3R
-
Aksi Suporter Indonesia Kompak Bersihkan Sampah di GBK Jadi Omongan: Kebaikan Jepang Menular
-
Tak Lagi Menjabat, Penampakan Foto Jokowi Diduga di Tempat Sampah Tuai Berbagai Reaksi: Salah Apa?
-
Atasi Sampah Plastik di Laut, The Circulate Initiative & Yayasan Mahija Parahita Nusantara Hadirkan Program RSI
-
Sebut Penarikan Retribusi Sampah Belum Waktunya Diterapkan, Suswono Pilih Cara Ini
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
Terkini
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025
-
Tips Merawat Pakaian Berbahan Dasar Ramah Lingkungan