SuaraJogja.id - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menghadiri safari syawalan Pemda DIY di Taman Budaya Gunungkidul (TBG), Senin (6/5/2024). Dalam kesempatan ini, Gubernur menerima keluhan Bupati Gunungkidul Sunaryanta tentang sulitnya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayahnya.
Sunaryanta menuturkan secara umum situasi di Gunungkidul aman dan terkendali. Di tingkat pemerintahan masih banyak yang harus diperjuangkan yaitu IPM yang belum bisa naik signifikan. Di mana Pemkab sudah berusaha keras meningkatkan indeks pembangunan manusia namun rata-rata masih rendah yaitu 7,30 tahun.
"Artinya rata-rata pendidikan di Gunungkidul hanya SMP kelas 7 atau SMP kelas 1," ujarnya.
Berbagai upaya telah pemkab lakukan untuk meningkatkan angka IPM tersebut. Namun ternyata angka rerata IPM tak bisa naik signifikan. Hal ini tentu berdampak pada indeks yang lain.
Di sisi lain, penanganan stunting telah membaik di mana angka stunting di Gunungkidul telah turun 1,3 persen. di tahun 2023 survei sendiri angka stuntingnmasih 15 persen sementara berdasarkan dat nasional masih 22 persen. Dan Kemiskinan turun meski masih di angka 15 persen
Menjawab keluhan tersebut, Sri Sultan mengakui meningkatkan IPM memang tidaklah mudah. Karena berkaitan dengan tradisi atau pemahaman soal pendidikan yang belakangan ini.
"Meningkatkan IPM memang tidak semudah yang kita bayangkan tetapi kita jangan putus asa kita memang membangun secara bertahap,"kata Sultan.
Yang penting, menurut Sultan bagaimana tahapan itu bisa mereka lakukan dengan cermat, dengan ketulusan. Di mana sebenarnya Pemerintah DIY sudah memahami persoalan tersebut. Di mana Pemda DIY sudah mencoba untuk membantu masyarakat khususnya Gunungkidul untuk menikmati pembangunan.
Di mana setiap periodik, pembangunan memang merasa lebih aman dan lebih nyaman namun juga bertumbuh dan berkembang. Sebenarnya Pemerintah DIY sejak 2013 memiliki punya program pendidikan untuk 12 tahun dengan harapan warga DIY tidak hanya sekedar lulus SD SMP tapi juga mencapai lulus SMA.
"program itu akan dicanangkan di 2015 tetapi kami di 2013 telah menyelenggarakannya,"tambah dia.
Di mana bagi anak-anak keluarga yang kurang mampu baik tidak punya ijazah SD, SMP maupun SMA itu dan putus sekolah. Di mana pemerintah mendorong melalui Dinas Pendidikan agar mereka kembali ke sekolah agar tidak putus sekolah.
Pemerintah mendorong agar tidak ada anak usia sekolah yang berhenti sekolah. Para anak sekolah tersebut diberi kesempatan untuk bersekolah kembali dengan menggunakan dana dari pemerintah. Dan tahun ini, pemerintah DIY mengalokasikan dana Rp 4,5 juta untuk SMA.
"Baru saja saya menandatangani berkas Rp 4,5 juta untuk SMA," tambahnya.
Hanya saja Sultan mengakui jika upaya pemerintah untuk meningkatkan IPM terhambat dengan 'tradisi' yang masih ada di masyarakat. Di mana masih ada perilaku membedakan pendidikan antara perempuan dan laki-laki.
"Saya mohon hal seperti itu tidak terjadi lagi. kita jangan membedakan jenis kelamin, antara laki-laki dan perempuan itu sama saja,"ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Deadline Proyek di Gunungkidul Dikejar: DPRD Tak Ingin Hujan Jadi Alasan
-
Setelah Diperiksa Intensif, Mantan Bupati Sleman Sri Purnomo Resmi Ditahan Terkait Kasus Korupsi
-
WNA Tiongkok 'Nakal' di Yogyakarta: Alih-Alih Pelatihan, Malah Kerja Ilegal?
-
Trauma Mendalam, Terdakwa Kecelakaan Maut BMW Menangis di Persidangan: 'Saya Bukan Pembunuh'
-
Raih Saldo Gratis? Ini Trik Jitu dan 4 Link Aktif untuk Klaim DANA Kaget buat Warga Jogja