Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 30 April 2024 | 22:26 WIB
Cucu Sri Sultan HB X Mas Marrel bersama komunitas Resan menanam pohon di Gunungkidul. [istimewa]

SuaraJogja.id - Kepala Bebadan Pangreksa Loka, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo, bersama pegiat seni dan lingkungan yang tergabung dalam komunitas Resan Blues melakukan kampanye konservasi air di wilayah Gunungkidul.

Pangreksa Loka merupakan badan di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di bawah Kawedanan Hageng Punokawan Datu Dana Suyasa, dengan Penghageng Anggeng GKR Mangkubumi yang fokus menangani masalah lingkungan dan sosial.

RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo atau yang lebih akrab disapa Mas Marrel, Selasa (30/4/2024) siang itu melakukan penanaman pohon bersama para pegiat seni dan lingkungan, Resan Blues di Desa Kedungpoh Lor, Kedungpoh, Nglipar, Gunungkidul.

Anggota komunitas Resan Blues, Tri Marsudi, menuturkan Resan merupakan istilah umum di Gunungkidul bagi pohon besar penjaga suatu wilayah dan sumber air. Etimologinya, resan berasal dari kata wreksa yang berarti pohon, kemudian diturunkan menjadi kata wreksan yang berarti golongan pohon.

Baca Juga: Reduksi Kerusakan Ekosistem Alam, Pemkab Gunungkidul Sebar Benih Ikan Sebanyak 20 Ribu Ekor di Empat Telaga

"Resan Blues diambil dari kata dasar wreksa yang mempunyai arti pohon pelindung, pelindung mata air dan pelindung segalanya," kata Tri Marsudi saat ditemui usai penanaman pohon.

Dikatakannya, Resan Blues mulai berkegiatan di bidang seni dan konservasi air sejak sejak 2019. Anggota komunitas, sebagian besar merupakan warga Gunungkidul, dengan kegiatan utama menanam dan merawat pohon.

"Resan Blues berbasis budaya, jadi kami mengkampanyekan konservasi air melalui musik. Selain itu, kegiatan utama Resan Blues, yaitu menanam dan berusaha merawat pohon," katanya.

Dia menuturkan, dengan melakukan penanaman pohon, diharapkan siklus air di wilayah Gunungkidul dapat tetap terjaga.

"Harapannya, kalau kami ibaratkan, kita kencing setiap hari, kalau air tidak dipelihara nanti kita minum apa, maka konservasi air ini sangat penting sekali," ucapnya.

Baca Juga: Kasasi Ditolak, Kejari Gunungkidul Kembalikan Barang Bukti Kasus Korupsi Alkes Di RSUD Wonosari Sebesar Rp470 Juta

Ia merasa senang, kegiatan Resan Blues mendapatkan apresiasi dari Kepala Bebadan Pangreksa Loka, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo. Bahkan, ia mengaku tak menyangka, Mas Marrel datang dan bersama-sama ikut melakukan penanaman pohon.

Load More