SuaraJogja.id - Partai NasDem Sleman mulai menjajaki peluang koalisi untuk Pilkada 2024 mendatang. Tak hanya kembali mengulang koalisi pilpres kemarin tapi juga membuka pintu kerja sama untuk partai lain.
Ketua NasDem Sleman, Surana mengaku sudah melakukan komunikasi cukup intens dengan sejumlah partai politik (parpol). Termasuk dengan parpol koalisi pada pilpres kemarin.
"Mungkin sekali (partai lain), kalau dari koalisi pilpres kan sudah kita komunikasi, sudah intens. Sudah intens kita komunikasinya," kata Surana, saat dihubungi, Selasa (14/5/2024).
"Cuma terus ini kita mau komunikasi dengan Partai Golkar, Gerindra, kita sudah komunikasi juga kok dengan Partai Gerindra, PKS, Golkar beberapa waktu lalu sudah ketemu, ketua-ketua, sama ketua fraksi, untuk koalisi itu sudah komunikasi lah," imbuhnya.
Diketahui NasDem Sleman tidak memenuhi syarat kursi untuk mengajukan calon kepala daerah pada Pilkada 2024 nanti. Oleh sebab itu diperlukan koalisi untuk mengusung calon pilihannya mendatang.
"Tidak bisa maju sendiri karena cuma tiga (kursi), kalau sama PKB pas itu 10, ditambah PKS pas lagi jadi 16. Ya kita sudah komunikasi dengan PKS, komunikasi dengan PKB," tuturnya.
Koalisi ini dinilai penting untuk memenangkan Pilkada 2024 mendatang. NasDem Sleman sendiri telah membuka penjaringan untuk bakal calon bupati dan wakil bupati Sleman untuk pilkada nanti.
Sejumlah nama telah mendaftarkan diri untuk maju dari NasDem mulai dari Bupati Sleman saat ini Kustini Sri Purnomo hingga mantan Sekda Sleman Harda Kiswaya tercatat dalam daftar tersebut.
DPC NasDem Sleman berharap siapapun calon yang diusungnya nanti dapat menang dalam Pilkada 2024 mendatang. Namun pihaknya tak menampik ada banyak variabel yang perlu diperhatikan untuk dapat menjadi pemenang dalam kontestasi nanti.
"Banyak variabel yang harus dipenuhi supaya menjadi pemenang. Ya harapan saya yang diusung NasDem menang, targetnya ya, siapapun yang diusung nanti menang," tandasnya.
"Intinya yuk kita usung bareng-bareng supaya Sleman maju, supaya Sleman punya bupati putra daerah atau bagaimana itu ada usulan-usulan masukan begitu juga," sambungnya.
Berita Terkait
-
Survei Persepsi Masyarakat Kota Yogyakarta Respon Pilkada 2024, Preferensi Politik Uang hingga Figur Calon Kepala Daerah
-
NasDem Buka Penjaringan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sleman di Pilkada 2024, Ada Nama Kustini hingga Harda
-
Ketua Bapilu Klaim Dapat Restu Dari Titiek Soeharto, Penjaringan Cabup-Cawabup Partai Gerindra Gunungkidul Kian Ramai
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
Pilihan
-
42 Ribu Pekerja Terkena PHK di Tahun Pertama Prabowo Menjabat
-
BPK Ungkap Rp3,53 Triliun Kerugian Negara dari Era SBY Hingga Jokowi Belum Kembali ke Kas Negara
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta Terbaru Juli 2025
-
5 Rekomendasi HP 5G Samsung di Bawah Rp 4 Juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Pegawai Kemenkeu Berkurang Hampir 1.000 Orang, Sri Mulyani: Dampak Digitalisasi!
Terkini
-
Mutasi Pejabat Sleman: Bupati Harda Ancam Rotasi Cepat Jika Kinerja Jeblok
-
Dulu Aman dari Kekeringan, Kini Srandakan Bantul Krisis Air: Apa yang Terjadi dengan Sungai Progo?
-
Rahasia Jogja Kurangi Sampah Hingga 70 Persen: Insentif Penggerobak jadi Kunci
-
Tambahan Dua Tersangka Perusakan Mobil Polisi di Godean, Total Empat Orang Ditahan Tak Saling Kenal
-
Kisah Ibu Okta di Tengah Lonjakan DBD Bantul: Antara Cemas Balita dan Pertanyaan Wolbachia