SuaraJogja.id - Protes mahasiswa UGM adanya Iuran Pengembangan Institusi (IPI) atau uang pangkal dan tingginya Uang Kuliah Tunggal (UKT) akhirnya mendapatkan respon dari pihak kampus. Rektor UGM, Ova Emilia menemui mahasiswa yang berkemah di halaman Balairung UGM, Jumat (31/05/2024).
Ova saat ditemui mengungkapkan, UGM memastikan tidak memberlakukan uang pangkal. UGM hanya memberlakukan Sumbangan Solidaritas Pendidikan Unggul (SSPU) pada mahasiswa penerima UKT teratas atau kategori UKT Pendidikan Unggul.
"Kalau yang disebut dengan uang pangkal di dalam aturan yang kita buat di UGM uang pangkal itu tidak ada, namanya itu sumbangan. Dan sumbangan SSPU itu hanya untuk paling atas UKT-nya," ungkapnya.
Kebijakan tersebut diberlakukan karena UGM ingin proses pendidikan bisa berkeadilan. Mahasiswa dengan tingkat ekonomi yang tinggi bisa memberikan subsidi bagi mahasiswa yang secara finansial tidak memadai.
Baca Juga: Dukung Kebijakan Pemerintah, UGM Sepakat Batal Naikkan UKT
Karenanya jika ada mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi ternyata dikenai SSPU, mereka bisa segera menyampaikan masalah tersebut ke pihak kampus.
"Tunjukkan kalau ada. Akan saya ubah," tegasnya.
Ova menyebutkan, dibatalkannya kenaikan UKT dan IPI oleh Kemendikbudristek, maka besaran nilai UKT UGM akan kembali mengacu pada aturan besaran UKT tahun 2023. Berdasarkan surat Dirjen Diktiristek nomor: 0511/E/PR.07.04/2024 perihal Pembatalan kenaikan UKT dan IPI Tahun Akademik 2024/2025, UGM akan mengusulkan kembali UKT dan IPI ke Kemendikbudristek RI.
Ova pun kembali menegaskan, UGM ingin memperlakukan mahasiswa secara profesional. Kebijakan subsidi silang diberlakukan karena dari data yang dimiliki UGM, sebanyak 30 persen mahasiswa kampus tersebut berasal dari tingkat ekonomi yang memadai.
"Karenanya mereka harus memberikan subsidi pada mahasiswa yang kurang beruntung secara ekonomi," imbuhnya.
Baca Juga: Pimpinan UGM Segera Agendakan Temui Massa Aksi yang Kemah di Balairung
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Senang Gibran Buka Layanan 'Lapor Mas Wapres,' Uceng UGM: Lapor soal Nepotisme Boleh?
-
Wakil Rektor UGM Sebut "Lapor Mas Wapres" Cuma Pencitraan Gibran: Bisa jadi Jebakan Itu
-
"Jangan Remehkan People Power" Wakil Rektor UGM Sarankan DPR Minta Bantuan Netizen buat jadi Oposisi Prabowo
-
Hemat Bayar UKT/SPP Pakai BRImo, Ada Cashback dan Promo Menarik!
-
Siapa Peter Carey? Ramai Dibicarakan Usai Bukunya Diduga Diplagiat Dosen UGM
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Akademisi UGM: Program Transmigrasi di Papua Masih Dibutuhkan
-
Satpol PP Kota Yogyakarta Terjunkan 100 Personel Amankan Kampanye Terbuka
-
DPD Golkar Gunungkidul Pecat Kader AMPI karena Dukung Paslon Selain Endah-Joko
-
Geger, Remaja Diduga Klitih Diamankan Warga di JJLS Gunungkidul
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony