SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat kembali luncuran awan panas dan ratusan guguran lava dalam sepekan terakhir.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan aktivitas tersebut tercatat pada periode 31 Mei - 6 Juni 2024.
"Pada minggu ini terjadi awan panas guguran sebanyak 3 kali ke arah barat daya [hulu Kali Bebeng] sejauh maksimal 1.000 meter," kata Agus, dalam keterangannya, Sabtu (8/6/2024).
Selain itu, BPPTKG turut mencatat ratusan guguran lava. Teramati ada sebanyak 141 kali guguran lava ke arah hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 1.800 meter.
Baca Juga: Gelombang Demonstrasi Tolak Tapera Bermunculan, Buruh Jogja Geruduk Kantor Disnakertrans DIY
Dilakukan pula analisis morfologi kubah lava drngan survey drone tanggal 6 Juni 2024, dari stasiun kamera Tunggularum dan Babadan2. Morfologi kubah barat daya teramati adanya perubahan akibat adanya aktivitas pertumbuhan kubah.
Awan panas guguran dan guguran lava menjadi faktor pertumbuhan tersebut. Sementara itu titik panas tertinggi teramati sebesar 243 derajat celsius, lebih rendah dari suhu pengukuran sebelumnya.
Sedangkan untuk morfologi kubah tengah relatif tetap. Titik panas tertinggi teramati sebesar 226,4 derajat celsius, lebih tinggi dari suhu pengukuran sebelumnya.
"Berdasarkan analisis foto udara, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.335.200 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.362.800 meter kubik," terangnya.
BPPTKG juga masih mencatat sejumlah kegempaan didominasi gempa guguran yang mencapai 418 kali. Disusul gempa fase banyak 80 kali, 16 kali gempa vulkanik dangkal, 11 kali gempa tektonik, 3 kali gempa awan panas guguran, dan 2 kali gempa frekuensi rendah.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Semarakkan HUT DIY, Pameran Produk Unggulan Wirausaha Desa Preneur Digelar
-
Tradisi Sadranan di Boyolali: Jaga Kerukunan Jelang Ramadan
-
Pelaku Penusukan Sandy Permana Bukan Tetangga yang Ramah Menurut Warga
-
Sandy Permana Ditusuk, Warga Ungkap Kebiasaan Korban Sebelum Kejadian
-
Tanpa Kejanggalan, Keseharian Sandy Permana Sebelum Tewas Ditusuk Diungkap Orang Dekat
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
-
Dear Petinggi BEI, IHSG Memang Rapuh dan Keropos!
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
Terkini
-
Viral, Foto Pendaki di Puncak Gunung Merapi Bikin Geger, Padahal Pendakian Ditutup
-
Sleman Pastikan Tak Ada ASN Bolos, Tapi Keterlambatan Tetap Jadi Sorotan
-
Pemda DIY Ngebut Bangun Sekolah Rakyat, Siswa Miskin Bisa Sekolah Juli 2025
-
Pengawasan Jebol hingga Daging Sapi Antraks Dijual Bebas, 3 Warga Gunungkidul Terinfeksi
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona