SuaraJogja.id - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan Yayasan Musike SJ menyelenggarakan Lokakarya Konservasi dan Inovasi Musik Tradisi Indonesia (Lokovasia) 2024 sebagai bagian upaya membangkitkan kekayaan musik tradisi Tanah Air.
"Lokovasia 2024 dilaksanakan guna menjaga, memperkuat, serta memupuk semangat generasi muda agar dapat menyukai sekaligus mencintai dan mengembangkan musik tradisi Nusantara," kata Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra dalam keterangan yang diterima di Yogyakarta, Selasa.
Rangkaian Lokovasia 2024 terbagi ke dalam lima tahapan pokok yang dimulai sejak Juni, yaitu sosialisasi program di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada 10 Juni, kemudian pendaftaran dan audisi peserta sejak 11 Juni sampai 10 Agustus, dan pengumuman peserta terpilih pada 14 Agustus.
Selanjutnya proses lokakarya terdiri atas intensifikasi materi pada 14-19 Agustus, mentoring dan visitasi ke beberapa lokasi peserta pada 20-29 Agustus, dan elaborasi seluruh peserta di Malang Jawa Timur pada 1-6 September, serta eksibisi hasil lokakarya pada 7 sampai 8 September.
"Penyelenggaraan Lokovasia 2024 menjadi wujud nyata untuk merawat semangat dan melestarikan musik tradisi Indonesia melalui upaya konservasi dan inovasi yang terintegrasi," katanya.
Menurut dia, ajang Lokovasia 2024 juga menunjukkan bahwa pemerintah amat serius dalam memperkuat pelestarian maupun mengembangkan musik tradisi Nusantara sebagai bagian diplomasi kebudayaan dunia.
Pelaksanaan Lokovasia 2024, menurut dia, perlu dikemas secara merata agar dapat diselenggarakan di daerah yang belum akrab dengan musik tradisi.
"Lokovasia harus benar-benar berperan nyata sebagai salah satu wadah yang strategis untuk merealisasikan misi pemajuan kebudayaan bangsa. Pelestarian dan pengembangan musik tradisi Indonesia harus diperluas gerakannya untuk nilai warisan budaya sekaligus dimensi pemanfaatan hal-hal positif lainnya," katanya.
Sementara itu, Ketua Lokovasia Setyawan Jayantoro mengatakan, pada tahun ini ada empat kategori peserta yaitu, grup musik, komponis, musisi, dan peneliti musik yang diharapkan menjadi formulasi ideal membangun ekosistem musik tradisi secara komprehensif.
Baca Juga: Pemkab Bantul Pastikan Semua Lulusan SD Dapat Tertampung di Bangku SMP
"Konsep Lokovasia dirancang sebagai wahana penjaringan minat, bakat, dan kompetensi generasi muda Indonesia untuk bersinergi dalam gerakan pelestarian dan pengembangan musik tradisi Nusantara," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
Sleman Siap Berantas Tambang Ilegal, Komitmen dengan KPK Jadi Senjata Utama?
-
Solo-Jogja Cuma 30 Menit, Jalan Tol Klaten-Prambanan Resmi Dibuka
-
Judi Online Berkedok Promo? Markas di Bantul Digerebek, Otak Pelaku Terungkap
-
Timor Leste Buka Pintu Lebar untuk Investor Indonesia: Peluang Emas di Sektor Pariwisata
-
Mulai Agustus: Yogyakarta Kerahkan Alat Berat, Normalisasi Sungai Dimulai