SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta siap mengoperasionalkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Dingkikan, Kelurahan Argodadi secara bertahap mulai awal Juli 2024, setelah pembangunan modul di sisi timur selesai.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Minggu, mengatakan, berdasarkan rencana yang disusun, bahwa pembangunan TPST Dingkikan Argodadi seluruhnya akan rampung pada September, namun diupayakan satu hanggar atau modul di TPST siap digunakan pada Juli 2024.
"Dari tiga hanggar atau modul yang akan ada di TPST Dingkikan, satu hanggar di sisi timur itu siap digunakan awal Juli nanti. Satu modul ini per hari kapasitasnya mampu mengolah hingga 20 ton sampah," kata Bupati.
Menurut dia, ini menjadi angin segar mengingat persoalan sampah merupakan prioritas yang harus segera diselesaikan. Komitmen menyelesaikan masalah sampah juga terus diupayakan agar tidak lagi membuat keresahan.
Baca Juga: Pemkab Bantul Sebut Harga Bahan Pokok Jelang Idul Adha Relatif Stabil
"Berbagai metode kami lakukan, salah satunya dengan membangun TPST di Dingkikan. Yang nantinya hasil olahan sampahnya berupa RDF (Refused Derived Fuel), sebagai pengganti batu bara untuk bahan bakar pabrik semen," katanya.
Bupati mengatakan, pemerintah daerah juga sudah melakukan kontrak kerja sama dengan pabrik semen di Cilacap Jawa Tengah, untuk menampung RDF hasil olahan TPST Dingkikan Argodadi.
Lebih lanjut Bupati juga mengatakan, selain TPST Dingkikan dengan produk RDF, tempat pengolahan sampah yang sudah berjalan di kawasan Pasar Niten sebagian besar diolah menjadi pupuk organik dan digunakan untuk masyarakat yang membutuhkan.
Kemudian, kata dia, di wilayah Bawuran Pleret, Pemkab juga sedang merampungkan pembangunan pusat pengolahan sampah sistem Intermediate Treatment Facility (ITF), yang diproyeksikan menjadi tempat pengolahan sampah skala besar.
"Untuk membangun semua ini tentu butuh waktu. Harapannya, semua selesai di tahun 2024 sehingga sampah-sampah yang ada dapat diolah dengan optimal," katanya.
Baca Juga: TPS3R Karangmiri Ditolak, Pemkot Jogja Diminta Ajak Dialog Warga Jagalan
Meski demikian, Bupati juga mengimbau masyarakat agar bijak, jangan membuang sampah sembarangan, karena bagaimanapun sampah itu adalah tanggungjawab masing-masing sebagai individu yang memproduksi sampah.
Berita Terkait
-
Penggunan Sistem Sirkular Dinilai Pelaku Industri Bisa Kurangi Sampah Plastik
-
LPKR Alihkan 3.200 Ton Sampah, Perkuat Inisiatif 3R
-
Aksi Suporter Indonesia Kompak Bersihkan Sampah di GBK Jadi Omongan: Kebaikan Jepang Menular
-
Tak Lagi Menjabat, Penampakan Foto Jokowi Diduga di Tempat Sampah Tuai Berbagai Reaksi: Salah Apa?
-
Atasi Sampah Plastik di Laut, The Circulate Initiative & Yayasan Mahija Parahita Nusantara Hadirkan Program RSI
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir