SuaraJogja.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menilai Kalurahan Karangwuni, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki risiko bencana tinggi, seperti tsunami karena posisinya di pesisir.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal TNI Suharyanto di Kulon Progo, Kamis, mengatakan kunjungan itu untuk memastikan sejauh mana kesiapsiagaan hingga kemampuan warga di sini dalam menghadapi potensi bencana.
"Kami menilai warga Karangwuni sudah sangat siap dan mampu melakukan mitigasi bencana," kata Suharyanto.
Ia mengatakan kesiapan itu terlihat dari keterlibatan mereka dalam setiap kegiatan pelatihan hingga simulasi yang dilakukan. Namun demikian, dirinya mendapat informasi soal kendala infrastruktur pendukung mitigasi bencana berupa jembatan yang kondisinya rusak.
Baca Juga: Kolaborasi dengan Koperasi Wanadelima, Pemkab Kulon Progo Kembangkan Pertanian Terpadu Sidomulyo
"Kami berusaha membantu upaya perbaikannya. Kami sudah berdialog dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo soal jembatan tersebut agar bisa segera diperbaiki," katanya.
Penjabat Bupati Kulon Progo Srie Nurkyatsiwi mengatakan risiko bencana di selatan Kulon Progo menjadi paling tinggi. Namun, upaya meminimalisir dampak bencana terkendala oleh kondisi fasilitas pendukung yang kurang memadai.
"Kami berharap ada perhatian dan dukungan dari BNPB terkait masalah itu," katanya.
Terkait jembatan penghubung di Kalurahan Banaran, ambles pada Januari 2024 lalu, Siwi berharap BNPB membantu perbaikannya.
Ia mengharapkan dukungan dari BNPB agar ada upaya perbaikan pada jembatan tersebut. Nantinya akan memudahkan upaya mitigasi bencana, terutama tsunami.
Baca Juga: Gerindra Kulon Progo Gerakan Kader Menangkan Marija dalam Pilkada 2024
"Jembatan tersebut sangat diperlukan baik untuk mitigasi bencana, aktivitas ekonomi warga, hingga wisata," katanya.
Berita Terkait
-
Hanya 19 Hari! Warga Jakarta Utara 'Sulap' Jembatan Kayu Jadi Besi dari Uang Patungan
-
Gak Pakai Duit Negara, Ini Dia Jembatan IJo yang Dibangun dari Hasil Patungan Warga
-
Viral Dinsos Bogor 'Berlibur' ke Bali, Tinggalkan Warga Hadapi Bencana Alam?
-
Kabar Sesar Panjalu Ciamis Bikin Resah, Benar Bencana Besar Mengintai?
-
Dua Gempa Dahsyat Guncang Kuba, Warga Berhamburan ke Jalan!
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
Viral! Pemotor 'Bersenjata' di Gunungkidul Dikira Klitih, Ternyata Musuhnya Ulat Jati
-
Di Tengah Protes Kenaikan PPN 12%, Sri Mulyani Justru Mau Ampuni Para Pengemplang Pajak Lewat Tax Amnesty Jilid III
-
Tax Amnesty Bergulir Lagi, Para Pengemplang Pajak Bakal Diampuni Prabowo
-
Rupiah Lagi-lagi Perkasa Imbas Yield Obligasi AS Anjlok
-
Harga Emas Antam Naik Drastis, Hampir Tembus Rp 1,5 Juta/Gram
Terkini
-
Bus Sekolah Gratis, Upaya Pemkab Sleman Urai Kemacetan dan Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas
-
TPST Piyungan Overload, Menteri LHK Desak DIY Olah Sampah Sisa Makanan Jadi Cuan
-
Waspada Penjual Minyak Goreng Keliling, Pedagang di Bantul Rugi Jutaan Rupiah
-
Ternyata Ini Alasan Kenapa Ketika Hujan Tiba Muncul Perasaan Sedih hingga Galau
-
DLH: Selain Atasi Sampah, Keberadaan TPST di Bantul Mampu Serap Tenaga Kerja hingga Ratusan Orang