SuaraJogja.id - Bertepatan dengan Malam 1 Suro 2024, film bergenre horor komedi dengan judul 'Sekawan Limo' hadir di bioskop-bioskop Yogyakarta, Sabtu (06/7/2024). Dibintangi komedian Bayu Skak, film yang juga mengambil setting waktu Malam 1 Suro ini mencoba mengejawantahkan kearifan lokal masyarakat Jawa dan bagaimana generasi muda seharusnya menghormati tradisi alih-alih meremehkannya.
"Film ini bisa dikatakan tontonan yang jadi tuntunan dan sarat akan makna. Orang-orang jogja yang nonton bisa merasa tertampar dengan film ini," ujar Bayu di Yogyakarta, Sabtu Malam.
Menceritakan kisah lima sekawan Bagas yang diperankan Bayu dan Lenni, Dicky, Juna serta Andrew yang mendaki Gunung Madyopuro, mereka dalam perjalanannya melanggar aturan selama pendakian. Aturan pendaki yang dilarang keras menoleh ke belakang dan jumlah rombongan harus genap tak diindahkan rombongan Bayu.
Mereka berangkat mendaki dan ada diantara mereka yang menoleh kebelakang. Akibatnya dalam pendakian mereka terus menerus dihantui. Pada malam 1 Suro, mereka tersadar satu orang di antara mereka berlima bukan manusia.
Baca Juga: Peduli Sesama, Kawan Lama Group dan PMI Siap Kumpulkan Ribuan Kantong Darah
"Kami ingin mengajak penonton untuk bisa berdamai dengan masa lalu mereka melalui film ini, tidak perlu menoleh ke belakang. Entah itu buruk, bahagia, semua ya dihadapi dan jangan menghindari. Itu juga yang akan ditunjukkan di film ini dari para karakternya," paparnya.
Selain mitos Malam 1 Suro, film yang juga disutradarai Bayu selama hampir sebulan ini juga sengaja menggunakan beberapa kali dialog berbahasa Jawa dengan subtitle bahasa Indonesia. Bukan tanpa sebab, Sekawan Limo diharapkan memberikan sentuhan baru dunia perfilman Indonesia, terutama untuk genre horor komedi.
"Setiap karakternya terbentuk, bisa dijadikan film sendiri. Karakternya digali sedemikian mungkin dengan beberapa dialog bahasa jawa. Merumuskan agar kedepan bikin cerita karakter dulu yang kuat. Harapannya ada sekuel lanjutan," jelasnya.
Sementara Devina Aureel mengungkapkan film itu sangat mengesankan untuknya. Bahkan bukan sekedar film horor yang dibintanginya.
"Aku masih merasa ketampar sendiri, tidak sekedar komedi horor. Kita berharap yang nonton dapat intisarinya. Orang-orang bisa berdamai dengan masa lalu dan menghormati mitos," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Begini Sejumlah Upaya Pemkot Jogja Jaga Keamanan Data Layanan Publik Aplikasi JSS
-
Ramai Sampah Kota Jogja Dibuang ke Bantul, DLHK DIY Minta Kabupaten Urus Sendiri
-
Antisipasi Dirujak Netizen, Pasar Kangen Jogja 2024 Fokus Isu Sampah
-
Peduli Sesama, Kawan Lama Group dan PMI Siap Kumpulkan Ribuan Kantong Darah
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 3 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 15 Mei: Klaim Permata dan Pemain OVR 107 Gratis
- Mauro Zijlstra: Proses Naturalisasi Timnas Indonesia Berjalan, Lagi Urus Paspor
Pilihan
-
Puan Tolak Relokasi Warga Gaza, PCO: Pemerintah Cuma Mau Mengobati, Bukan Pindahkan Permanen
-
Wacana 11 Pemain Asing di Liga 1 Dibandingkan dengan Saudi Pro League
-
Dewi Fortuna di Sisi Timnas Indonesia: Lolos ke Piala Dunia 2026?
-
7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik, Super Murah Pas buat Kantong Pelajar
-
Mitsubishi Xpander Terbaru Diluncurkan, Ini Daftar Pembaruannya
Terkini
-
Dua Laga Penentu Nasib PSS Sleman, Bupati Sleman Optimistis Super Elja Tak Terdegradasi
-
Segera Klaim! Ada 3 Link Saldo DANA Kaget, Bisa Buat Traktir Ngopi dan Nongkrong Bareng Teman
-
Banyak yang Salah Kaprah, UGM Pastikan Kasmudjo Dosen Pembimbing Akadamik Jokowi
-
Amankan Beruang Madu hingga Owa dari Rumah Warga Kulon Progo, BKSDA Peringatkan Ancaman Kepunahan
-
Polemik Lempuyangan: Keraton Bantu Mediasi, Kompensasi Penggusuran Tetap Ditolak Warga