SuaraJogja.id - Direktur Utama PT Primissima, Usmansyah mengungkap bahwa perusahaan milik BUMN itu sudah tidak mempunyai modal kerja lagi. Hal itu yang membuat pabrik tekstil tersebut tak mampu membeli bahan baku dan membayar kebutuhan operasional.
"Kebutuhan utama Primissima adalah modal kerja. Kita sekarang ini betul-betul enggak ada modal kerja. Sudah mulai 2020 berhenti modal kerja enggak ada," kata Usmansyah, kepada awak media, Kamis (11/7/2024).
Usmansyah mengungkap sebenarnya sudah persoalan terkait modal kerja sudah mulai dirasakan perusahaan sejak 2011. Namun saat itu kesusahan modal kerja belum separah sekarang.
"Jadi waktu itu masih kekurangan modal kerja itu puncaknya 2013, itu sudah mulai down banget," ucapnya.
Baca Juga: PT Primissima Luruskan Soal 15 Karyawan yang Kena PHK, Begini Faktanya
Pandemi Covid-19 sendiri sebenarnya tidak menjadi masalah berarti bagi perusahaan. Pasalnya permintaan pasar tetap tinggi kepada Primissima.
Namun akibat modal kerja yang tidak ada membuat produksi akhirnya bermasalah. Usut punya usut, keuangan perusahaan mulai tak sehat setelah salah langkah terkait kontrak jangka panjang untuk impor kapas.
"Ada banyak hal [penyebab modal kerja habis] yang paling jelas itu dulu tahun 2011, perusahaan pernah bikin kontrak pengadaan. Dulu kan kita ada 3 pabrik, ada spinning untuk mengolah dari kapas jadi benang sama mengolah benang jadi kain," terangnya.
Saat itu pengadaan bahan baku dan mesin untuk spinning perusahaan meminjam dana dari Bank Mandiri. Bahan baku kapas pun masih impor sampai sekarang.
"Nah untuk menjaga harga, pada waktu itu manajemen membuat kontrak jangka panjang, dengan harga dipatok sekian gitu. Ternyata baru tiga bulan jalan harga kapas jatuh. Padahal kita sudah terlanjur kontrak dengan harga sekian. Katakanlah kontraknya 2,9 tapi harga kapas jatuh 0,9, kan yang kita bayarkan 2,9," ujarnya.
Berbarengan dengan hal itu, pada periode 2011 hingga 2013 perusahaan melewati masa-masa puncak pensiun karyawan. Pada periode pertama itu, dana pensiun langsung dibayarkan sekalogus oleh perusahaan.
Berita Terkait
-
Berapa Gaji Aspri Hotman Paris? Profesi Mentereng yang Ditawarkan ke Paula Verhoeven
-
Suap Rp60 Miliar ke Ketua PN Jaksel, Pakar: Ini Ironi di Tengah Perjuangan Kenaikan Gaji Hakim
-
Profil UD Sentoso Seal, Distributor Oli yang Tahan Ijazah dan Potong Gaji Karyawan Jika Salat Jumat
-
5 Pekerjaan yang Cocok Buat Introvert, Segini Total Gajinya
-
Berapa Gaji Dokter Umum dan Dokter Spesialis di Indonesia? Simak Perbedaannya
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
PT LIB Wajib Tahu! Tangan Dingin Eks Barcelona Bangkitkan Liga Kamboja
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
Terkini
-
Diikuti Ratusan Kuda Seharga Miliaran Rupiah, Keponakan Presiden Prabowo Gelar Pacuan Kuda di Jogja
-
'Beli Mercy Harga Becak': Mantan PMI Bangkit dari Nol, Kini Kuasai Pasar Kulit Lumpia Nasional
-
Kota Pelajar Punya Solusi, Konsultasi Gratis untuk Kesulitan Belajar dan Pendanaan di Yogyakarta
-
Lebaran Usai, Jangan Sampai Diabetes Mengintai, Ini Cara Jaga Kesehatan Ala Dokter UGM
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI