SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Bea Cukai Yogyakarta menyosialisasikan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) kepada warga Sleman melalui pagelaran wayang kulit.
"Sosialisasi DBHCHT yang dikemas dalam pagelaran wayang kulit ini bertempat di Lapangan Pemda Sleman pada Jumat (12/7) malam,," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi di Sleman, Sabtu.
Hadir dalam sosialisasi tersebut, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo bersama Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa beserta jajaran Kepala OPD di lingkungan Pemkab Sleman.
Shavitri mengatakan bahwa pihaknya berkolaborasi dengan Bea Cukai Yogyakarta menyelenggarakan sosialisasi DBHCHT sebagai bentuk komitmen untuk memberantas peredaran rokok ilegal melalui seni pertunjukan tradisional yang melibatkan masyarakat secara luas.
Baca Juga: Target Diikuti 1.500 Peserta, Sleman Temple Run Sudah Terisi 792 Pelari
"Kegiatan sosialisasi dalam pagelaran wayang ini sekaligus menjadi rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Satuan Polisi Pamong Praja, Satuan Perlindungan Masyarakat ke-62 dan Pemadam Kebakaran ke-105 ," katanya.
Pada kegiatan sosialisasi tersebut Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo didampingi Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menerima piagam penghargaan dari Bea Cukai Yogyakarta atas pemanfaatan DBHCHT terbaik.
Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai Wilayah IV Bea Cukai Yogyakarta Muhammad Mirfuad mengatakan penghargaan yang diberikan kepada Pemkab Sleman merupakan apresiasi atas kreativitas pemanfaatan DBHCHT di Kabupaten Sleman.
Ia juga mengapresiasi kerja sama yang dilakukan Pemkab Sleman dengan Bea Cukai Yogyakarta dalam memberantas peredaran rokok ilegal khususnya di wilayah Sleman.
"Pemanfaatan DBHCHT di Sleman tidak dapat terwujud apabila tingkat peredaran rokok ilegal tidak diberantas. Hal tersebut jelasnya, akan memberi dampak kepada kesejahteraan masyarakat terlebih bagi para pekerja rokok legal atau petani tembakau," katanya.
Baca Juga: 15 Buruh Kena PHK PT Primissima Belum Dapat Pesangon Penuh, Baru 30 Persen
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan DBHCHT dimanfaatkan untuk mendanai kualitas bahan baku, pembinaan industri, pembinaan lingkungan sosial, sosialisasi ketentuan di bidang cukai dan pemberantasan barang kena cukai ilegal.
Berita Terkait
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
BRI Liga 1: Hadapi Dewa United FC, PSS Sleman Bawa Misi Selamatkan Diri
-
Dari Pecel Gudeg Sampai Prol Tape, Jelajahi 7 Kuliner Unik Khas Jember
-
Industri Tembakau Kini Tengah Hadapi Tantangan Kampanye Anti-Rokok
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
'Beli Mercy Harga Becak': Mantan PMI Bangkit dari Nol, Kini Kuasai Pasar Kulit Lumpia Nasional
-
Kota Pelajar Punya Solusi, Konsultasi Gratis untuk Kesulitan Belajar dan Pendanaan di Yogyakarta
-
Lebaran Usai, Jangan Sampai Diabetes Mengintai, Ini Cara Jaga Kesehatan Ala Dokter UGM
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan