SuaraJogja.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sleman, membentuk kelompok kerja (pokja) khusus untuk mengawasi netralitas aparatur sipil negara (ASN) serta anggota TNI dan Polri dalam tahapan pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sleman 2024.
Menurut Ketua Bawaslu Kabupaten Sleman, Arjuna Al Ichsan Siregar, pembentukan pokja ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengawasan terhadap netralitas ASN dan anggota TNI/Polri dalam Pilkada Sleman 2024.
"Pokja ini kami bentuk untuk lebih mengoptimalkan pengawasan terhadap netralitas ASN dan anggota TNI/Polri pada Pilkada Sleman 2024," ujarnya, Senin (22/7/2024).
Pembentukan pokja pengawasan ini dilakukan dengan segera mengingat tahapan Pilkada Sleman sudah memasuki masa pencalonan pada akhir Agustus.
Baca Juga: Antusiasme Peserta Tour De Merapi Melejit 50 Persen, Bukti Pariwisata Sleman Bangkit
"Upaya pengawasan terhadap setiap tahapan pelaksanaan Pilkada Sleman juga makin ditingkatkan. Pokja pengawasan ini akan dibentuk pada awal Agustus," tambah Arjuna.
Pokja pengawasan ini tidak hanya melibatkan anggota Bawaslu Sleman tetapi juga unsur dari Pemkab Sleman, anggota Polri, dan TNI.
"Pokja ini akan melibatkan pihak terkait di luar Bawaslu guna memudahkan dan mengoptimalkan pengawasan," kata dia.
Arjuna menegaskan bahwa pokja netralitas ini akan membahas segala dinamika dan mencari solusi untuk persoalan yang muncul terkait netralitas dalam tahapan Pilkada 2024.
"Pengawasan netralitas ASN dan TNI/Polri ini benar-benar akan kami optimalkan," tegasnya.
Baca Juga: Polisi Buru Dua Pelaku Pencurian Kos di Bulaksumur, Beraksi Dini Hari Saat Korban Tertidur
Mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara, Ketua Bawaslu, dan Ketua KPU RI, netralitas ASN telah diatur dengan jelas.
"SKB ini menjadi pedoman dalam pengawasan Pilkada. ASN memiliki hak pilih tetapi harus tetap netral dan tidak boleh terlibat aktif dalam kegiatan kampanye atau memberikan reaksi di media sosial yang berisi kampanye," katanya. [ANTARA]
Berita Terkait
Terpopuler
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 3 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 untuk Mengatasi Flek Hitam, Harga Mulai Rp30 Ribuan
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- Semakin Ganas, 3 Winger Persib Bandung di BRI Liga 1 Musim Depan
- Mengenal Sosok Nadya Pasha, Ramai Disebut Istri Indra Bruggman dan Sudah Punya 3 Anak
Pilihan
-
Danantara Suka Perusahaan Rugi?
-
Sri Mulyani Ungkap APBN Tahun Terakhir era Jokowi Bekerja Keras
-
Sri Mulyani "Nyentil" DPR: Tepuk Tangan Loyo Meski Ekonomi Tumbuh, Belum Makan Siang Ya, Pak?
-
5 Rekomendasi HP OPPO Murah Rp1 Jutaan, Terbaik buat Gaming dan Multitasking
-
5 Bulan Pertama 2025, Ekspor Indonesia Melonjak 6,98 Persen
Terkini
-
Mahasiswa KKN UGM yang Sempat Hilang saat Laka Perahu di Maluku Ditemukan Meninggal Dunia
-
Jalur Afirmasi SPMB DIY 2025 Tercoreng Ombudsman Temukan Data Ganda dan Penyalahgunaan
-
E-Katalog Diduga Jadi Modus Korupsi Pengadaan TIK di Gunungkidul, Polda DIY Bertindak
-
Raup Untung Jutaan Rupiah per Hari, Wisata Foto Adat Jawa di Malioboro Diserbu Wisatawan
-
UGM Segera Fasilitasi Pemulangan Jenazah Mahasiswa KKN yang Meninggal Akibat Laka Laut di Maluku